PADANGSIDIMPUAN - Sekolah setingkat SD dan SLTP selayaknya juga melakukan pemutaran dan nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI. Hal ini demi mengingatkan kembali pada generasi muda, akan pentingnya menjaga ideologi Pancasila dan mencegah bangkitnya kembali paham komunis. Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Padangsidimpuan, Khoiruddin Nasution, Selasa (26/9/2017) mengungkapkan, pada pandangan fraksi, ia juga telah meminta akan diputarnya film itu, sebagai bahan ajaran sejarah pada generasi muda, yang saat ini telah mudah mendapat informasi secara bebas dengan minim batasan dan koreksi.

“Pada akhir pandangan fraksi, saya telah meminta kepada Walikota melalui Dinas Pendidikan, agar dilaksanakan juga pemutaran film itu di setiap sekolah-sekolah (tingkat) SD dan SMP, negeri maupun swasta,” ungkap politisi yang concern pada Dunia Pendidikan ini.

Menurutnya, generasi saat ini apa yang sering diklasifikasikan sebagai generasi Z, sangat mudah terpengaruh terhadap faham-faham yang bertentangan dengan Pancasila. Tentang film itu, katanya, adalah bagian karya yang diangkat dari sejarah bangsa, pengkhianatan partai komunis yang telah membunuh jenderal-jenderal Pahlawan Revolusi.

“Karena itu sejarah perjalanan bangsa, terlebih salah satu korban adalah putri dari Jenderal Besar Abdul Haris Nasution yang berasal dari Tabagsel,” kata Khoiruddin Nasution.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Padangsidimpuan M Jusar Nasution menilai, penayangan film ini bagi para pelajar, sangat bagus. Dan sejarah kelam bangsa ini tidak terlupakan oleh generasi yang datang.

Ia juga mengatakan, dalam bidang studi sejarah baik tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), tragedi G30S/PKI ini tidak dipelajari lagi.

"Jalan satu-satunya adalah dengan menayangkan film G30S/PKI, agar generasi muda tidak melupakan tragedi pemberontakan terhadap pemerintah," katanya.

Dengan mengingatkan kembali sejarah kelam bangsa ini, kata Jusar, tentu dapat memacu dan memotivasi generasi muda agar tragedi tersebut tidak kembali terulang.