JAKARTA - Implementasi nilai-nilai nasionalisme di Indonesia seringkali menghadapi kendala ketika berhadapan dengan sekte fanatik agama tertentu.

Hal ini dikatan anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana.

Dadang mencontohkan ada siswa yang tidak mau menghormat bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya karena itu bertentangan dengan keyakinan agamanya.

"Dalam hal implementasi nilai-nilai nasionalisme kita kerapkali hadapi kendala ketika berhadapan dengan sekte fanatik agama tertentu," ujarnya di Kompleks Parlamen Senayan, Rabu (27/9/2017).

Bahkan kata dia, ada siswa yang tidak mau menghormat bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya karena itu bertentangan dengan keyakinan agamanya.

"Dan orangtuanya pun meminta sekolah tidak memaksakan diri. Bahkan otangtuanya menghadirkan pula pengacara untuk meminta perlakuan khusus dari sekolah (untuk tdk menyanyikan lagu Indonesia Raya maupun menghormat bendera)," kata Dadang.

Menurut Dadang yang juga Sekretaris Fraksi Hanura DPR RI, bila anak HTI saja yang masih mau menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menghormat bendera, namun HTInya dibubarkan. Terhadap sekte seperti ini Kita belum memberikan tindakan tegas.

"Ini tidak baik, sebab perlakuan khusus dengan alasan agar tercipta "zero complain" maka akan mendorong aliranĀ  "garis kelas" lainnya untuk melakukan tindakan yang serupa, kalau terus dibiarkan kan bisa berbahaya. NKRI dengan segala simbolnya kan harga mati," ujar Dadang saat RDPU Komisi X dengan Forum Guru Bahasa Indonesia dan Matematika Jakarta, serta PB PGRI, Rabu (27/9/2017). ***