LABUHANBATU - Meski tuannya tidak pulang, namun lembu yang diangoninya bisa pulang ke kandang tanpa ada yang mengarahkan. Inilah cerita sedih, sekaligus unik yang terjadi di Kecamatan Bilah Hulu. Begini ceritanya... Empat hari tak pulang, Supono (63), seorang pengembala lembu ditemukan dalam kondisi membusuk di kebun kelapa sawit milik PTPN 3 Aek Nabara, tepatnya di Afdeling 1 Blok G-3 Desa N-1 Kecamatan Bilah Hulu, Jumat (22/9/2017).

Warga Lingkungan Danau Bale C, Kelurahan Danau Bale, Kecamatan Rantau Selatan, sejak Selasa (19/9/2017) lalu tak kunjung pulang ke rumah. Uniknya, lembu yang digembalakan korban pulang ke kandang tanpa tuannya.

Anak korban, Sunarpo (39) bersama keponakan korban, Sutrisno mencari korban ke areal perkebunan kelapa sawit PTPN 3 Kanau tempat korban biasa mengembalakan ternak lembunya. Namun, hingga pukul 21.00, keluarga tak kunjung menemukannya. Akhirnya, Sunarpo dan Sutrisno kembali pulang ke rumah.

Berselang 4 hari pencarian, akhirnya Jumat (22/9/2017) pagi, korban ditemukan tetangganya Pardi (40) bersama Adi dan Bendol dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan membusuk di lokasi kejadian.

Kapolsek Bilah Hulu, AKP Pittor Gultom ketika dikonfirmasi perihal ini membenarkan.

"Benar, ditemukan sesosok mayat pria, pengangon lembu di lahan perkebunan sawit milik PTPN 3 Afdeling 1 Blok G3 Desa N-1 Kecamatan Bilah Hulu," kata Kapolsek.

Kata Pittor, Selasa (19/9/2017) sebelumnya, korban dibantu anaknya Sunarpo mengeluarkan ternak lembu dari kandang.

"Setelah mengeluarkan ternak lembu, Sunarpo kembali ke rumah dan korban menggiring ternak lembu ke tempat biasa menggembala di Afdeling 1 Blok G 3 Desa N-1 areal perkebunan sawit PTPN 3 Kanau," ujarnya.

Setelah sore harinya, lanjut dia, sekira pukul 18.00 hanya ternak lembunya saja yang pulang ke kandangnya, namun korban tak kunjung pulang ke rumah.

Mengetahui korban tidak pulang ke rumah, anak dan keluarga korban mencari ke areal perkebunan kelapa sawit tempat biasa korban mengembalakan ternak lembunya.

"Berdasarkan keterangan dari anak korban Sunarpo, belakangan korban mengeluhkan sakit batuk dan masuk angin. Hingga proses pemakaman, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi. Keluarga juga sudah membuat surat pernyataan yang berisikan tidak bersedia dilakukan autopsi," kata Kapolsek Bilah Hulu, AKP P. Gultom.

"Hasil autopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," timpalnya.