MEDAN - Pangkostrad, Letjend TNI Edy Rahmayadi menegaskan tidak ingin 'dikawinkann' dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2018 mendatang. Secara lugas, mantan Pandam I/BB ini akan memilih Wakil Gubernurnya sendiri. "Saya tidak ingin 'dikawinkan. Saya ingin mencari wakil pilihan sendiri," tegas Edy, Minggu (17/9/2017) di Aula Primbana, Jalan Ngumban Surbakti Medan.

Oleh sebab itu, kata Edy, ia belum bisa memastikan siapa calon pendampingnya pada Pilgubsu 2018.

"Namun yang jelas, saya harus jadi nomor yaitu (Gubernur)," katanya menjelaskan.

Disinggung soal Musa Rajeksah alias Ijeck, orang nomor satu di Kostrad ini mengaku telah lama mengenal Ijeck.

"Dengan Ijeck (tokoh Sumut) bisa. Saya juga sudah kenal dengan dia. Kita cari yang terbaik untuk masyarakat," akunya.

Begitu juga ketika ditanya mengapa dirinya melamar ke semua partai politik sebagai syarat maju sebagai kandidat dalam perhelatan lima tahunan ini, dengan lugas Edy mengatakan hal itu dia lakukan karena dirinya tidak memiliki partai (bukan kader partai) untuk maju di Pilgub Sumut.

"Saya melamar ke semua partai karena saya tidak punya partai. Ya, tergantung partai itu. Partai yang menyatakan sudah mendukung ada. Tapi nanti kita beri tahu setelah ada surat keputusannya. 'Kan bisa saja berubah. Mana tahu ada calon yang lebih baik dari saya menurut partai itu," ucapnya.

Disebutkan Edy, keharmonisan antara gubernur dengan wakilnya sangat berpengaruh terhadap pembangunan Sumut.

Berdasarkan yang dilihat selama ini, banyak gubernur Sumut terdahulu sering bertengkar hingga berdampak buruk pada program pembangunan di Sumut.

"Kapan Sumatera Utara ini dibangun kalau Gubernur ribut terus dengan wakil. Oleh sebab itu, guna menghindari hal itu, saya tidak mau 'dikawinkan'. Saya mau cari 'istri' (wakil) sendiri," tandasnya.