BANDUNG - Test event ‘Road to Asian Games’, Indonesia Squash Junior 2017 merupakan rangkaian test event kelima yang diselenggarakan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) dengan menggandeng federasi olahraga Indonesia, Ajang yang berlangsung di Silwangi Squash Center, Bandung, Jawa Barat telah memasuki babak semifinal, Jumat (15/09/2017).

Berbagai masukan dan catatan evaluasi telah direkam INASGOC maupun PB PSI (Persatuan Squash Indonesia) demi menjadi tuan rumah yang baik di ajang olahraga terbesar se-Asia tahun 2018.

Meski hanya melibatkan atlet junior dari Malaysia, Singapura dan Indonesia, tetapi technical delegate (TD) dari federasi Asia dan juga dibantu oleh ITO (International Technical Officer) menilai performa panpel sangat memuaskan.

“Setelah menilai hingga hari ini, menurut Saya panpel telah bekerja dengan sangat baik. Sejauh ini Saya dan kompetisi manajer khususnya mampu berkomunikasi dengan baik. Mereka telah melakukan tugasnya masing-masing dengan penuh gairah dan sudah memenuhi standar kami. Jadi Saya yakin, mereka dapat sukses menyelenggarakan pertandingan squash saat Asian Games nanti,” jelas Emily Mak, Technical Delegate asal Hongkong.

Hanya saja, pihaknya menilai ada beberapa catatan berkaitan perlunya simulasi atau test event kedua di competition venue cabang squash yang diagendakan di gedung baru, training centre Asia Afrika, Senayan.

Menurut Emily, setelah ditetapkannya venue pertandingan squash, ia berharap dapat diadakan test event kedua di competition venue. Dirinya juga yakin panpel siap menyelenggarakan kembali dan akan banyak atlet-atlet Asia lainnya terlibat dalam test event kedua.

“Ada beberapa catatan yang harus segera dicari solusinya yaitu penetapan venue pertandingan squash untuk games time. TD harus dapat mengetahui ruangan-ruangan seperti media center, IT, doping dan lain-lain di venue pertandingan. Meskipun di test event ini panpel telah membuat simulasi ruangan-ruangan pendukung tersebut, tetapi harus tetap membutuhkan ruangan yang nyata. Saya juga harus segera mengetahui jumlah ITO, Volunteer dan pekerja-pekerja lainnya di Asian Games 2018,” tambahnya.

Sylviana Murni selaku Sekjen PB PSI yang berkesempatan hadir hari ini (15/09/2017) berkomentar mengenai kemungkinan diadakannya test event kedua di Jakarta.

Sylviana menyatakan bahwa ia mempunyai harapan venue pertandingan untik squash ditempatkan di kawasan GBK. Dan jika sudah ditentukan venue, meskipun belum ada perbincangan test event kedua bersama dengan INASGOC tetapi itu merupakan ide yang bagus untuk menguji langsung dari venue. Penyelenggaraan itu tergantung juga dari jarak waktu antara test event kedua dengan games time apakah memungkinkan atau tidak.

Sedangkan dari sudut pandang peserta test event, mereka sangat antusias jika diadakan test event kedua. Selain menambah jam terbang dengan pesaing dari negara Asia, mereka berpendapat bahwa dapat menguji coba venue pertandingan yang akan digunakan di Asian Games 2018.

Adapun hasil pertandingan semifinal hari ini (15/09/2017), di nomor regu putri, Malaysia menaklukan Singapura dengan skor 2-1. Dan Jabar harus mengakui keunggulan Kaltim dengan skor 0-2.

Di nomor regu putra, Malaysia kembali mengirimkan wakilnya setelah mengalahkan Jabar dengan skor telak 3-0. Dan DKI Jaya unggul atas Jateng dengan skor 2-1.

Dengan hasil ini, di babak Final besok (16/09/2017) untuk nomor regu putri, Indonesia sebagai tuan rumah yang diwakili oleh Kaltim akan melawan unggulan pertama tim Malaysia. Dan nomor regu putra DKI Jaya akan berhadapan dengan Malaysia.

"Di final besok, tim kami mengirimkan di kategori putra dan putri. Kami akan tetap fokus untuk dapat memberikan yang terbaik. Menurut Saya atlet-atlet Indonesia memiliki potensi yang sangat baik hanya perlu diasah dan kami tetap akan waspada dengan Kaltim dan DKI Jaya" ujar Leslie David Nalliah, Head Manager Team Malaysia. ***