Tanah Karo-Pemkab Karo memutuskan relokasi tahap III pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung warga dari Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-Garang dan Dusun Lau Kawar berjumlah 1.101 KK rencananya ditempatkan di kawasan Desa Siosar, Kecamatan Merek.

Keputusan itu diambil dalam rapat selama 2 hari (Senin-Rabu), di Hotel Internasional Sibayak (HIS) Berastagi. Rapat digelar atas desakan ribuan pengungsi saat berunjukrasa di Kantor DPRD dan Bupati Karo, di Kabanjahe yang menuntut kejelasan naib mereka.

Rapat yang dipimpin Bupati Karo Terkelin Brahmana itu dihadiri perwakilan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), perwakilan BPKP Provsu, Dinas Kehutanan Provsu, Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Provsu, anggota DPRD Karo serta perwakilan pengungsi.

Dalam rapat tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karo, Martin Sitepu, mengungkapkan permasalahan yang membuat terlambat relokasi tahap II adalah perubahan data yang selalu terjadi. Begitu juga dengan lokasi pembangunan yang sering berubah, sehingga menghambat penanganan.

Terkait permintaan warga Desa Mardinding untuk tidak direlokasi ke kawasan Siosar, akan didiskusikan lebih lanjut.

Perwakilan BNPB, Marlina Adisty, mengatakan, pihaknya mengikuti progres dan mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan Pemkab Karo. Terkait dengan bidang RR, lanjutnya, dana hibah 2017 sudah diturunkan dan bila ada usulan baru agar Pemkab Karo segera menyampaikan ke BNPB.

“Kami harap penanganan relokasi tahap III agar segera dipercepat pelaksanaannya,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, juga dilakukan dialog dengan perwakilan pengungsi yang meminta agar awal Oktober mereka sudah mendapat jawaban yang pasti tanpa janji – janji manis seperti yang terjadi selama ini.

“Tujuan kami hanya satu, yaitu kapan dana sosial tersebut kami terima. Karena sebagai perwakilan masyarakat, kami butuh jawaban untuk disampaikan. Terkait dana RR, untuk usulan relokasi sudah kami usulkan. Tolong tindak lanjuti usulan tersebut,” kata Firdaus Ginting, pengungsi asal Desa Mardingding, Kecamatan Tiganderket.

Bupati Terkelin Brahmana saat dimintai keterangan usai rapat mengatakan, hasil rapat itu akan dibawa ke Jakarta dengan didampingi masing – masing kepala desa terkait.

“Hal-hal yang akan kita bawa ke pusat, di antaranya, kita ingin tidak ada lagi pengungsi di posko pengungsian. Untuk itu tentu diberikan sewa lahan dan sewa rumah. Kita Belum buat nilainya, tentunya nanti kita buat gambaran dulu sesuai dengan harga sewa lahan dan rumah di sini,” ungkap Terkelin.

Terkait relokasi tahap III, lanjutnya, rencananya akan ditempatkan di kawasan Siosar. Pihaknya akan mengusulkan untuk percepatan pematangan lahan, seperti penebangan pohon dan hal lainnya. Sebab dananya sudah ada di Pemda Karo.

Khusus untuk Desa Mardingding akan diupayakan tidak ikut dalam relokasi tahap III di Siosar sebagaimana usulan masyarakat.

Terkait kepastian relokasi tahap III yang ditempatkan di Siosar, Terkelin mengatakan hal itu sesuai dengan program pemerintah pusat.

“Sampai saat ini relokasi tahap ketiga sesuai program pemerintah pusat ditempatkan di Siosar. Akan tetapi ada usulan dari masyarakat Desa Mardingding yang menginginkan relokasi di dekat kampungnya. Akan kita survei kelayakannya, baik dari vulkanologi dan desa – desa tetangga. Kalau memang oke. Kenapa tidak,”katanya.

Sedangkan terkait warga Desa Sigarang – garang, Kecamatan Naman Teran yang meminta agar direlokasi ke kawasan dalan jahe, jalan tembus Karo-Langkat, Bupati mengatakan, pihaknya akan meninjau terlebih dahulu. Sebab kawasan tersebut adalah hutan konservasi, di mana wewenangnya ada di Provinsi Sumatera Utara.

“Nanti kita koordinasi dengan pihak kehutanan,” tandas Terkelin.[mbc]