JAKARTA - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) tanggal 11 September 2017 genap berusia 72 Tahun. Hari Radio tahun ini mengusung tema "Bersama Dalam Keberagaman", tiga kalimat yang memiliki makna dan filosofi tinggi untuk bangsa ini dan juga bagi RRI.

Tema ini diambil karena merupakan potret bangsa kita yang tengah memperkokoh pentingnya kebersamaan dalam begitu banyak perbedaan yang ada di Indonesia, baik dari budaya, tradisi, bahasa, etnis, agama dan keberagaman lainnya.

Di sinilah RRI mengambil peran sejatinya sebagai pengawal NKRI dan penyatu bangsa. Segenap jajaran Dewan Pengawas dan Direksi LPP RRI saat ini terus bekerja maksimal karena menyadari pentingnya menjaga keharmonisan segenap anak bangsa untuk secara bersama-sama memajukan bangsa ini.

Berbagai program terobosan dan inovasi gencar dilakukan melalui berbagai kegiatan yang dikemas apik dalam program on-air mupun off air, dimana sebagai media publik, siaran-siaran RRI melibatkan publik sebanyak-banyaknya dengan pola perkembangan siaran yang disesuaikan dengan zaman dan era globalisasi.

Direktur Utama LPP RRI, Rohanudin mengatakan, perubahan besar-bersaran dilakukan RRI baik input maupun output siarannya dengan merevitalisasi berbagai unsur baik Sumber Daya Manusia (SDM) teknologi dan digitalisasi serta program-program siarannya.

"Setiap kantor stasiun RRI di seluruh wilayah Indonesia adalah rumah bagi rakyat Indonesia, dimana kami senantiasa bekerja bersama dengan melibatkan langsung masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan, dimana kami harus mampu menjawab tantangan bapak Presiden bahwa di tiap jengkal wilayah NKRI harus ada tanda-tanda negara di. sana, dan ini kami coba realisasikan lewat kerja keras dan kerjasama RRI dan masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI dan menciptakan kedamaian di wilayah NKRI," ujar Direktur Utama Rohanudin.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, kata Rohanudin, pada hari radio tahun ini akan ditandai dengan acara launching 5 (lima) stasiun siaran di perbatasan. Yakni di Miangas (Sulawesi Utara - perbatasan Pilipina), Rote (Nusa Tenggara Timur – perbatasan Australia), Sanggau (Kalimantan Barat–perbatasan Malaysia), Bima (Nusa Tenggara Barat) dan Belitung (Kepulauan Bangka Belitung).

"Kami akan menyanjikan seluruh informasi kepada masyarakat yang ada di perbatasan maupun masyarakat yang berada di luar perbatasan. Contohnya, masyarakat Sanggau bisa mendengar maupun masyarakat Indonesia yang berada di Kucing, Malaysia. Intinya kami akan terus berusaha selalu hadir dan dekat dengan masyarakat Indonesia dengan berbagai informasi yang bermanfaat," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Produksi dan Program LPP RRI, Soleman Yusuf menyatakan, program on-air dan off-air RRI saat ini terus bergulir di seluruh wilayah negeri melalui kekuatan besar kami dengan lebih dari 80 stasiun siaran di berbagai wilayah Indonesia bahkan hingga kepelosok dan wilayah-wilayah perbatasan NKRI.

Soleman Yusuf yang juga Ketua Panitia Hari Radio Tahun 2017 menyatakan, berbagai kegiatan akan dilakukan dalam memperingati Hari Radio. DI antaranya, pelaksanaan Bintang Radio Nasional dan Asean yang digelar di Ambon bulan lalu yang diikuti oleh para perwakilan RRI daerah yang lolos dari ajang lomba dikotanya. Lomba Swara Kencana yaitu pernghargaan untuk karya insan radio, seperti Iklan Layanan Masyarakat (ILM), Sandiwara Radio, Featur dan Dokumenter.

Tanggal 10 September akan diselenggarakan Costum Etnic Fun Run yang akan diikuti ribuan peserta yang mengenakan pakaian berbagai etnik suku bangsa di Indonesia.

Acara inti peringatan Hari Radio serentak di stasiun RRI di Indonesia pada tanggal 11 September, ditandai dengan penyulutan obor Tri Prasetya; Peresmian Galery Tri Prasetya dan Ziarah ke Taman makam Pahlawan, dan pada acara tersebut juga akan dihadirkan pemenang Kuis yang diselenggarakan Siaran Luar Negeri (VOI) dari berbagai negara. Rangkaian acara hari radio akan ditutup dengan acara Konser Kebangsaan yang akan berlangsung di Yogyakarta. ***