TAPANULI SELATAN - Pasca tewasnya Rifzal Riandi, satu-satunya tahanan di Mapolsek Batangtoru, Minggu (3/9/2017) malam kemarin, pihak kepolisian dan keluarga sepakat agar diautopsi guna mengetahui apa penyebab pasti kematian korban. Begitupun, Kapolsek Batangtoru, AKP Asmon Bufitra mengaku tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan sesuai hasil visum luar dari pihak RSUD Kota Padangsidimpuan.

Dalam keterangan dokter, kata Kapolsek, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Hanya saja ada luka memar di bagian leher karena jeratan seperti gantung diri dengan menggunakan baju dalam yang disangkutkan ke ventilasi di dalam sel tahanan Mapolsek Batangtoru.

"Hasil visum luar yang kita terima dari pihak Rumah Sakit Kota Padangsidimpuan, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Hanya luka memar di bagian leher," jelasnya sambil menunjukkan bukti surat hasil visum yang dikeluarkan petugas RSUD Kota Padangsidimpuan, Selasa (5/9/2017).

Soal korban yang ditemukan tergantung, Asmon juga mengaku, ciri-ciri yang ditemukan juga sama seperti tanda-tanda orang yang bunuh diri.

"Maaf, bagian kemaluan mengeluarkan sperma dan ciri-ciri lainnya seperti korban bunuh diri lainnya juga ada ditemukan," tukasnya.

Begitupun, kata Mantan Kapolsek Barumun Tengah Palas ini, agar masalah ini terang benderang, pihaknya sudah membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara di Medan untuk dilakukan autopsi.

"Begitupun, kita masih menunggu hasil autopsi seperti apa. Dan dari hasil tersebut nantinya bisa jelas semuanya dan tidak ada yang ditutup-tutupi," pungkasnya.