MEDAN-Direktur Komunitas Indonesia Bersih (KIB) Indra Sanjaya meminta Tim Saber Pungli untuk mengawasi proses tender pengadaan barang dan jasa di Rumah Sakit Haji Medan, khususnya pengadaan pemasangan lift gedung rumah sakit.

“Dari hasil investigasi yang kita lakukan di sejumlah rumah sakit milik pemerintah di Sumatera Utara, Rumah Sakit Haji Medan yang sangat rawan adanya dugaan praktik pungli terhadap para rekanan,” ungkap Indar Sanjaya kepada wartawan di Medan, Minggu (3/9).

Sejauh ini, kata Sanjaya, apa yang diharapkan dengan nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum terlaksana dengan baik di rumah sakit. Pengadaan barang dan jasa di rumah sakit pemerintah belum maksimal sejalan dengan revolusi mental.

Seperti pengadaan barang dan jasa di Rumah Sakit Haji Medan, khususnya pemasangan lift senilai Rp1 miliar, yang terindikasi adanya persekongkolan jahat untuk memuluskan satu perusahaan memenang proses lelang.

“Dugaan mark up dan rekayasa persyaratan serta kewajiban rekanan membayar fee kepada pejabat rumah sakit sangat kental terlihat untuk memenangkan perusahaan yang disiapkan mengerjekan proyek,” tandasnya.

Dalam hal ini, lanjut Sanjaya, KIB melihat proses dan mekanisme paket pengadaan lift dan pemasangannya di Rumah Sakit Haji Medan perlu upaya dari pihak kejaksaan dan tipikor yang tergabung dalam tim saber pungli untuk mengusut dugaan rekayasa persyaratan yang dilakukan oknum panitia beserta oknum yang terlibat dalam proses lelang.

“Perlu diingat khususnya kepada Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi selaku pemegang saham terbesar Rumah Sakit Haji Medan, bahwa para direktur-direktur di RS Haji Medan perlu diperiksa terutama yang bertanggungjawab proses tender lift ini. Begitu juga dugaan rekanan yang diduga memberikan fee untuk mendapatkan proyek pemasangan lift tersebut,” terang Sanjaya.

Dari sejumlah perusahaan yang mendaftar pada lelang pengadaan pemasangan lift RS Haji Medan, hanya empat perusahaan yang penawarannya terekam LPSE yaitu CV Turena Gemilang dengan penawaran Rp872.000.000.

Kemudian, CV Bina Persada dengan penawaran Rp882.332.000, CV Putra Pertama senilai Rp889.454.000 dan CV Surya Mitra Abadi senilai Rp898.856.000.

“Karena diduga menerima fee, pengadaan pemasangan lift akan dimenangkan oleh perusahaan yang penawarannya bukan yang terendah. Ini sangat logika, karena untuk menutupi fee yang diminta dari rekanan. Oleh karena itu kita meminta tim saber pungli mengawasi proyek pengadaan pemasangan lift ini,” tandas Sanjaya.