JAKARTA - Tragedi kemanusiaan yang menimpa Muslim Rohingnya, kembali menyita perhatian publik khususnya umat islam, termasuk di Indonesia.

Bahkan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, bereaksi keras dan membuat surat terbuka kepada Presiden Jokowi.

Dalam tulisannya di Twitter, Fahri terang-terangan meminya Jokowi untuk mengambil sikap tegas kepada Myanmar. "Pak @jokowi yth, Ada genosida di Rakhine, Apakah bapak belum dengar? Apakah bapak belum lihat?," tulisnya.

Bahkan menurut Fahri, di Indonesia tidak ada orang yang dianggap paling kuat kecuali Presiden. "Tidak Ada Orang Sekuat Bapak di Negeri Ini, Maka Bapaklah yang Pantas Dititipi Nasib Rakyat Rohingnya," cuitnya.

Berikut surat terbuka Fahri Hamzah ke Presiden Joko Widodo.

Kami telah menyaksikannya berkali-kali dan menangis berkali-kali…doa bangsa dalam Idul Adha kemarin dipenuhi rintihan #SaveRohingya.

Jutaan bangsa kita dan di belahan dunia lain terpukul dan terhempas rasa hina..karena tak bisa berbuat apa-apa.. Genosida kepada Rohingya terlalu kasat mata, biadab dan tak bisa ditulis kata-kata. Dunia terdiam dan tidak menyangka.

Bicaralah bapak Presiden, Berwibawa lah bapak Presiden, Karena bapak adalah pemimpin bangsa beradab! Bangsa merdeka! Orang tidak bisa disalahkan karena menyembah Tuhan yang berbeda…karena Pancasila berketuhanan yang maha esa.

Orang tidak bisa diusir dan dibantai karena berbeda suku dan warna kulit karena Pancasila kemanusiaan yang adil dan beradab..Tegakkan Pancasila bapak Presiden, Kemanusiaan adalah jiwa universal ideologi negara kita! Karena itu penjajahan harus dihapuskan! Bersikaplah bapak Presiden, Tunjukkan kepada dunia bahwa kita bangsa besar agar kami memiliki kebanggaan!

Bapak Presiden @jokowi yang terhormat, Sampai hati ini sudah 30.000 Muslim Rohingya terusir ke hutan dan sungai…Sebagian telah menemukan ajal karena dibantai atau karena sakit tak terobati, perburuan, kelaparan dan sakit terus mendera…Bapak tidak perlu menunggu berita baru karena ini telah sangat nyata. Dunia telah berteriak kencang..Dengarlah!

Panggillah duta besar Myanmar dan minta penjelasan, jangan percaya propaganda sepihak mereka…ungkap fakta. Panggil duta besar kita pulang dan minta penjelasan intelijen negara…dan minta pertanggungjawaban mereka…

Jika mereka menolak bertanggungjawab dan tidak jujur dengan situasi yang ada maka apa boleh buat pertemanan kita hentikan sementara..Kita telah membantu Myanmar secara aktif sejak Presiden @SBYudhoyono karena kita ingin mereka berubah seperti kita.. Tapi tidak seperti militer kita, militer Myanmar haus kuasa, mereka mengacau dan tidak terkendali…

Tapi itu urusan pemimpin sipil yang katanya hebat berkelas dunia seperti aung San Su kyi itu. Ternyata tak berdaya. Urusan kita adalah kemanusiaan yang adil dan beradab, dan tentang orang-orang yang terusir karena menyembah Tuhannya. Itu saja, Kita telah tunjukkan kebaikan sebagai tetangga, menarik mereka ke ASEAN segala. Tapi mereka tak tau adab kita..

Ya sudah, Tinggalkan mereka agar mereka sadar bahwa dunia mengucilkan mereka karena sikap yang menghina manusia. Bapak Presiden, Bapak pemimpin negara demokrasi terbesar nomor tiga di dunia…Bicaralah kepada dunia yang bebas bahwa ada sekelompok manusia yang sedang mengalami genosida di abad 21 yang megah..

2 September 2017

(FAHRI HAMZAH). . ***