JAKARTA - Keprihatinan mendalam atas konflik serta tragedi kemanusiaan di Myanmar, khususnya yang menimpa umat islam dari Rohingnya, juga dirasakan warga negara Indonesia.

Bukan hanya kalangan politisi saja, namun juga mengundang keprihatinan sejumlah awak media. Salah satunya adalah jurnalis kawakan yang saat ini bekerja sebagai reporter Elshinta.

Menurutnya, tragedi konflik tersebut seperti ada pembiaran dan kesengajaan dari seorang pemimpin Myanmar. Aung San Suu Kyi yang merupakan penerima Nobel Perdamaian, justeru tidak memperlihatkan jika dirinya adalah tokoh perdamaian, karena faktanya, ia membiarkan tragedi tersebut berlanjut hingga hari ini.

"Ini bukan soal agama, bukan soal etnis, tapi ini soal kemanusiaan. Dan inilah teroris sesungguhnya. Wanita terkejam se dunia, cabutnya nobelnya," tulisnya di akun Twitter @Reporterjail, yang juga mengunggah foto Aung San Suu Kyi.

Cuitan jurnalis yang sehari-harinya meliput di kompleks Parlemen ini pun ramai ditanggapi netizen. Dari pantauan GoNews.co, setidaknya hingga hari ini Sabtu (2/9/2017), cuitan tersebut sudah di retweet 1.951 netizen.

Dia juga menulis, bahwa tidak satupun agama atau ras yang mengajarkan Genocida. Menurutnya, ini soal rezim fasis yang mengatasnamakan demokrasi.

"Kau bukanlah ibu, ratapan anak-anak tak berdosa saat disiksa, tidak ada naluri keibuanmu untuk menghentikan dan menyelamatkan mereka. Karena kau bukanlah ibu," cuitnya lagi. ***