MEDAN-DPP Partai Golkar telah mengeluarkan keputusan melalui surat resmi yang ditandatangani oleh pimpinan partai untuk mengusung Tengku Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu sebagai Bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumut 2018 pada 21 Agustus 2018 lalu.

Namun, dukungan dari partai yang memiliki kursi terbanyak di DPRD Sumut itu tidak membuat Erry mengeluarkan kesan bahagia. Sebaliknya, di beberapa kesempatan, Erry menunjukkan sikap "dingin" atau tak acuh terhadap hal tersebut. 

Bahkan, menyebut nama Nogegesa pun ia masih terkesan enggan. 

"Kalian pasti sudah tahulah siapa, pura-pura nggak tahu," katanya kepada awak media usai menghadiri pelantikan Panwaslih di Hotel Garuda Plaza. 

Menurut pengamat politik Shohibul Anshor Siregar, sikap Erry tersebut merupakan pertanda bahwa ia berusaha mempengaruhi elit Partai Golkar untuk mengganti Ngogesa Sitepu sebagai pendampingnya di Pilgubsu 2018. 

"Mungkin dia sedang berusaha di DPP Golkar untuk mempengarhui elit supaya Golkar tetap mengusung Erry, tapi wakilnya bukan Ngogesa," katanya.

Untuk sosok semacam Erry, jelas Shohibul, hal tersebut memiliki kemungkinan untuk terjadi. 
 
"Saya kira untuk orang seperti Erry, kemungkinan itu ada," ujarnya.