MEDAN-Anggota Komisi C DPRD kota Medan Hasyim mengakui preman turut andil dalam pengelolaan parkir di Kota Medan. Tapi tentunya keberadaan juru parkir harus bisa membantu Dinas Perhubungan Kota Medan meraih pendapatan asli daerah (PAD).

"Preman boleh saja atau pemuda setempatlah namanya mengelola parkir. Karena setiap tahun, target PAD Kota Medan tak pernah tercapai. Kita sayangkan hal itu," ucap Hasyim.

Politisi PDIP ini menyarankan agar para preman yang terlibat langsung mestinya mendapatkan pembekalan cara meminta iuran parkir. "Tidak dengan cara tak baik apalagi kekerasan," katanya.

Dengan cara ini, Hasyim percaya dengan pemberdayaan preman bisa berguna demi tercapainya target PAD Kota Medan dari bidang parkir. Sehingga PAD yang berjumlah miliaran dari parkir tidak mustahil diraih.

"Karena masih banyak juru parkir yang menggunakan cara tak bersahabat saat meminta uang parkir. Belum lagi, juru parkir jarang memberikan karcis parkir resmi," ucap Hasyim.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Medan ini menyebutkan masih banyak karcis kadaluarsa yang digunakan juru parkir saat berada di ruas jalan.

"Hal ini tidak benar. Karcis 2016 itu tak boleh lagi beredar. Kan sudah ada anggaran di APBD untuk menyediaan karcis parkir 2017. Bukan 2016," tegas Hasyim.