MEDAN-Partai dengan kursi terbanyak di DPRD Medan yakni PDI Perjuangan dengan sembilan kursi mengusulkan penutupan Merdeka Walk.

Hal ini disampaikan perwakilan PDIP Boydo Panjaitan dalam rapat paripurna pertanggungjawaban APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Medan tahun anggaran 2016, belum lama ini.

Manajer Operasional PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) Subur mengaku belum mengetahui rekomendasi PDIP ini. PT OIM sudah mengelola Merdeka Walk selama 12 tahun.

"Kok ditutup? Semua kewajiban sudah kami bayar. Merdeka Walk sudah 12 tahun, kalau kami tak membayar retribusi sudah diberhentikan dari dulu. Manajemen mentransfer retribusi hingga ratusan juta per tahun ke rekening Bank Sumut atas nama Pemko Medan," ucap Subur.

Selain membayar retribusi, Merdeka Walk juga memberikan sumber pendapatan lain kepada Pemko Medan yakni pajak dari 35 restauran yang ada di Merdeka Walk. Subur tak mengetahui pasti berapa nominal pajak dari 35 restauran tersebut.

"Kalau angka-angka saya tak tahu, pihak restauran langsung membayarkan pajak ke Pemko, bukan melalui manajemen," sambungnya.

Kontrak pengelolaan Merdeka Walk akan habis para 2025, hingga saat ini PT OIM belum membahas rencana perpanjangan kontrak tersebut. "Kira-kira masyarakat Medan membutuhkan Merdeka Walk atau tidak? Kalau butuh ya kita perpanjang, tapi sampai saat ini belum ada pembahasan ke sana," pungkas Subur sembari tertawa.