PETA politik di Sumatera Utara berubah dalam dua hari terakhir. Begitu disebut banyak orang tatkala DPD Golkar memutuskan nama Tengku Erry Nuradi sebagai calon gubernur yang mereka usung pada Pilgubsu 201 mendatang, lewat suratnya bernomor R-452/GOLKAR/VIII/2017 yang diteken oleh Ketum Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham.

Bagi Tengku Erry, ini tentu menggambarkan kepada masyarakat bahwa ia memiliki kemampuan untuk "mencuri" hati para petinggi partai besar. Ia akan semakin tegak sebab sebelumnya masyarakat pesimis karena partai NasDem yang dipimpinnya sendiri masih terlihat ogah-ogahan untuk menetapkannya sebagai calon yang akan diusung.

Selesai sudah untuk Tengku. Hal yang ironis adalah yang terjadi pada Ngogesa Sitepu yang akrab disapa Tongat. Dipercaya memimpin partai pemenang suara di Sumatera Utara dan mendapat dukungan penuh dari kader selaku mesin partai, ternyata tidak cukup untuk membuat ia mendapat kepercayaan untuk memenangkan Pilgubsu sebagai calon gubernur dari DPP.

Saya jadi teringat peristiwa besar yang terjadi pada Golkar pada Pilgubsu dua periode lalu. Kala itu, tampuk pimpinan Golkar Sumut berada ditangan Ali Umri yang juga mencoba peruntungan sebagai calon gubernur. Lalu muncullah Syamsul Arifin yang akrab disapa Datuk, kader Golkar yang kala itu menjabat Bupati Langkat sebagai "penantang" bagi pimpinannya di Golkar tersebut.

Syamsul Arifin yang kala itu tak dimungkinkan lagi untuk mendapat dukungan dari partai beringin memilih untuk menantang ketua. Ia mencari dukungan diluar partai yang selama ini dihuninya. Dan singkat kata Syamsul dengan perkasanya mengalahkan sang Ketua dan keluar sebagai pemenang.

Tak terbantah jika Syamsul Arifin merupakan sosok kader Golkar yang tampil perkasa, yang berani mengambil resiko dikeluarkan dari Golkar karena melawan kebijakan partai dan kemudian menang. Saya yakin kemenangan ini juga atas kinerja para loyalisnya. Modal besar yang selalu dimiliki pemimpin partai.

Namun, hal seperti itu sepertinya tidak akan terulang di Pilgubsu 2018. Sebab, Tongat bukanlah Datuk.