KUALA LUMPUR - Pewushu Juwita Niza Wasni kembali memgibarkan Merah Putih di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Selasa (22/8/2017).

Hal ini terjadi setelah pewushu asal Sumatera Utara yang turun di nomor Nandao ini mendapatkan poin tertinggi dari dewan juri, mengalahkan enam pesaingnya.

Dia meraih 9,66 poin dan nangun 9,63 angka dengan total torehan 19,29 poin. Sementara medali perak dan perunggu disabet atlet Vietnam, Thuy Linh Nguyen (19,25) dan Thuc Anh Nguyen (18,77).

Ini merupakan ketiga kalinya Merah Putih dan lagi Indonesia Raya berkumandang. Sebelum Niza, Lindswell Kwok (Taijijian) dan Felda Elvira Santoso (daoshu) juga.

Niza tak menyangka berhasil menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia. Sebab, nomor yang diikuti kali ini merupakan dua nomor yang digabung antara nomor nandao dan nangun. 

Di nomor nangun yang memakai toya, dia tak memiliki keahlian lebih. Niza hanya andal di nomor nandao yang menggunakan pedang. Namun ternyata dia sukses memainkan toya dan pedang dengan lihai. Selain itu, teknik, lompatan dan tumpuan yang diperagakan mampu dilakukan dengan sempurna.

"Dari dua nomor yang digabung ini, andalan saya hanya di nandao. Kalau di nangun yang pakai toya, saya sempat tegang. Saya kan jarang-jarang pakai senjata panjang. Apalagi saya tampil sebagai peserta urutan pertama. Namun saya tetap percaya diri dan akhirnya bisa dapat emas," kata Niza usai pengalungan medali.

Medali ini juga cukup spesial karena diperoleh ketika cedera pinggang yang dialami saat ini belum pulih total. Dia dibekap cedera ketika menjalani training center (TC) di Tiongkok, awal tahun ini. "Saya terus melakukan terapi supaya cedera cepat pulih. Ini masih terasa agak sakit," katanya. ***