MEDAN - Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi melakukan ground breaking pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) Lae Ordi 1 di Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat, Sabtu 12 Agustus 2017.

Pembangunan PLTM berkapasitas 10 mega watt ini ditargetkan dapat diselesaikan selama dua tahun.

Peletakan batu pertama pembangunan ini turut dihadiri Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu dan Wakil Bupati Maju Ilyas Padang, mewakili BKPM Pusat, mewakili Dirjen Ketenagalistrikan, mewakili Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, tokoh adat Sulang Silima, Komisaris PT Phakpak Bumi Energi (PBE) Indra Utama, Direktur Utama PT PBE, Yufa Artha Sari serta sejumlah SKPD di jajaran Pemprov Sumut.

Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry Nuradi mengatakan pembangunan PLTM Lae Ordi 1 ini merupakan hal yang positif bagi Sumut karena dapat mendorong sektor perekonomian. Apalagi Sumut sangat membutuhkan energi listrik terutama energi listrik terbarukan.

Erry menjelaskan, kondisi kelistrikan Sumut pada beban puncak mencapai 2.000 mega watt, sementara daya mampu pasok kurang lebihn 2.200 MW, sehingga mempunyai cadangan listrik sebesar 200 MW.

Kondisi sistem kelistrikan dengan cadangan daya kurang lebih 200 MW, tentunya cukup beresiko karena apabila terjadi kerusakan pada unit pembangkit maka akan terjadi pemadaman listrik.

Idealnya, kebutuhan listrik harus sama dengan pertumbuhan ekonomi di satu daerah, setidaknya kalau di Sumut, investasi kelistrikan harus sama pertumbuhannya sekitar 5 persen setahun.

Apalagi lanjut Erry, Sumut sebenarnya memiliki sumber energi terbarukan seperti tenaga air, panas bumi, biomassa, biogas dan tenaga surya. Potensi ini tentunya sangat mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi energi listrik.

Apalagi sistem kelistrikan di Sumut masih mengandalkan energy fosil berbahan diesel yang biayanya sangat mahal yakni 25 sen per kwh, sementara kalau energi terbarukan biayanya hanya 5 sen per kwh.

Oleh karenanya sangat diperlukan untuk memanfaatkan potensi sumber energi terbarukan. Apalagi untuk pemanfaatan potensi tenaga air menjadi tenaga listrik telah ditetapkan dalam UU No.30 tentang ketenagalistrikan.

Namun, dari total potensi air di Sumut berkapasitas 2.500 MW, potensi yang sudah dimanfaatkan baru berupa 5 PLTA berkapasitas 950 mw dan 7 PLTM berkapasitas 54 MW.

"Untuk itulah kehadiran pembangkit listrik yang baru sangat diharapkan untuk membantu kondisi kelistrikan di Sumut. Makanya, saya mengapresiasi PT PBE yang mau membangun PLTM ini untuk membatu kelistrikan di Sumut," kata Erry.

PT PBE lanjut Erry, sebelumnya melalui PT Humbahas Bumi Energi telah berhasil membangun PLTM di Kabupaten Humbahas yaitu PLTM Hutaraja dengan kapasitas 5 MW dan telah beroperasi selama 2 tahun.

"Saya harap pembangunan PLTM Lae Ordi 1 ini bisa berjalan lancar sehingga dapat berkontribusi maksimal bagi pemenuhan kebutuhan listrik di Sumut," terang Erry.