MEDAN - Erupsi Gunung Sinabung yang akhir-akhir ini mulai aktif kembali tidak berdampak bagi tanaman pertanian di sekitaran Gunung Sinabung, Kabupaten Karo.

Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (Sumut), Nurhijjah, mengatakan, luas tanaman pertanian yang terdampak erupsi Gunung Sinabung hingga tanggal 3 Agustus 2017 berkisar 9.965,27 hektare.

Adapun tanaman yang terdampak erupsi Sinabung itu terdiri dari tanaman hortikultura 7.266,27 hektare dan tanaman perkebunan untuk komoditas kopi 2.699 hektare.

"Saat erupsi terjadi, hujan langsung turun, sehingga tidak berdampak berbahaya bagi tanaman. Dan, penyiraman dengan mobil juga dilakukan untuk mengurangi debu yang melekat pada tanaman," jelas Nurhijjah kepada wartawan, Kamis (10/8/2017), di Medan.
Dikatakannya, dengan turunnya hujan dan penyiraman yang intens dilakukan oleh petugas pertanian di lapangan, membuat tanaman tidak ada yang rusak ataupun puso (mati).

Adapun kecamatan yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung, menurut Nurhijjah, adalah Kecamatan Berastagi, Merdeka, Simpang Empat, Payung, Tiganderket, Kutabuluh, dan Kecamatan Naman Teran.

"Dari kecamatan-kecamatan itu, Kecamatan Simpang Empat, Merdeka dan Kecamatan Naman Teran yang paling luas tanaman hortikulturanya yang terkena dampak," kata Nurhijjah.

Untuk Kecamatan Simpang Empat, kata dia, luas tanaman hortikultura yang terkena berkisar 2.327,19 hektare, Kecamatan Merdeka berkisar 1.460,50 hektare dan di Kecamatan Naman Teran berkisar 1.444,26 hektare.