MEDAN - Menjelang Hari Idul Adha 1438 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Utara akan membentuk tim gabungan guna memastikan hewan kurban yang ada di masyarakat, sehat dan aman dikonsumsi. Kadis KPP Sumut, Dahler, melalui Kabid Kesehatan Hewan, Mulkan Harahap mengatakan, tim terdiri dari Dinas KKP Sumut, termasuk UPT. Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas KPP Sumut, dan stackholder lainnya.

"Kami akan melakukan koordinasi ke dinas peternakan Kabupaten/Kota se-Sumut. Tim ini juga akan mendatangi tempat-tempat penjualan hewan kurban dan masjid," kata Mulkan kepada Analisadaily.com, Kamis (10/8/2017).

Mulkan juga menyebutkan, tim juga mengecek kesehatan hewan kurban dari berbagai jenis penyakit menular seperti antraks dan sebagainya.

"Sejauh ini penyakit hewan menular seperti antraks tidak pernah terjadi. Sumut aman terkendali dari penyakit menular. Meski demikian tetap akan dicek segala macam jenis penyakit menular lainnya," lanjutnya.

"Selain itu, kami mengecek hewan kurban yang terkena cacing hati. Ada pemeriksaan sebelum dan sesudah disembelih," tambahnya.

Kasi Higenis dan santitasi UPT. Kesehatan masyarakat Veteriner DKPP Sumut, Hendra Sutrisno Marbun mengatakan, tim akan memberikan edukasi kepada petugas hewan kurban di masjid-masjid.

"Seperti pemilihan kantong plastik yang tepat yakni harus bening, tidak boleh berwarna termasuk plastik daur ulang, kemudian kami himbau jeroan hewan kurban harus dipisahkan dari daging lainnya," ucapnya.

Hewan kurban, lanjutnya, yang sudah diperiksa kesehatannya oleh pihak Dinas KPP Sumut memiliki tanda kusus berupa huruf S.

"Perusahan hewan atau penjual ternak yang sudah periksa biasanya ditandai huruf S di tubuh hewan. ‘S’ sebagai tanda hewan dinyatakan sehat oleh petugas. Jadi kami mengimbau jangan membeli hewan kurban asal-asalan," tutupnya.