Simalungun-Ratusan petani jeruk di sentra produksi jeruk di Kecamatan Silimakuta,Purba dan Raya, Kabupaten Simalungun mengeluhkan turunnya harga jual di tingkat petani sejak Juli.

Sejumlah petani jeruk yang ditemui di Desa Rakut Besi,Kecamatan Silimakuta dan,Kelurahan Pamatang Raya,Kecamatan Raya mengaku ,penurunan harga jeruk sejauh ini memang belum merugikan petani, namun mengurangi keuntungan. Bahkan, hasil penjualan hanya mampu menutupi biaya produksi.

Menurut Nelson Sembiring,petani jeruk di Desa Rakut Besi,Kecamatan Silimakuta,dengan kondisi harga jeruk manis kualitas baik saat ini yang harga jualnya di tingkat petani Rp 4.000, para petani tidak mendapatkan keuntungan, namun masih mampu menutupi biaya produksi.

“Dengan harga Rp 4.000/kg,untuk biaya produksi 1 hektar dengan produksi rata-rata 30 ton petani hanya mendapatkan hasil penjualan Rp 120 juta,sedangkan biaya produksi juga sekitar itu. Jadi hasil penjualan hanya bisa menutupi biaya produksi saja,” sebut Sembiring.

Sembiring menambahkan, selama ini harga jual jeruk di tingkat petani tidak pernah di bawah Rp 5.000/kg, sehingga petani masih bisa menikmati keuntungan setiap kali panen.

Petani jeruk di kecamatan Raya,Rudi Girsang juga mengeluhkan turunnya harga jeruk sejak sebulan belakangan ini,dan berharap pemerintah turun tangan mengatasinya.

“ Jika harga jeruk tidak segera normal,petani tidak akan menikmati hasil panen,karena hasil penjualan hanya mampu menutupi biaya produksi dengan kondisi harga jeruk saat ini tertinggi hanya Rp 4.000 di tingkat petani,” tandas Rudi.

Selain petani jeruk,para pedagang jeruk eceran di sepanjang ruas jalan provinsi Pematangsiantar-Raya juga mengeluhkan rendahnya daya beli,sejak dua bulan lalu.

Rosida Damanik seorang pedagang jeruk mengatakan, meski harga pembelian jeruk dari pengumpul murah,namun daya beli rendah,sehingga keuntungan penjual di tingkat eceran juga berkurang.

“ Biarpun harga pembelian dari pengumpul murah,namun karena daya beli juga rendah belakangan ini,penjualan minim,rata-rata sehari hanya bisa menjual 10 kilogram hingga 15 kilogram. Dengan harga jual Rp 5.000 per kilogram,padahal sebelumnya dengan harga jual jeruk Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu penjualan bisa mencapai 25 kilogram hingga 30 kilogram,” ujar Rosida.