SERDANG BEDAGAI - Selain menjaga keamanan pulau terluar, keberadaan personel Marinir dan Yonif 126/KS yang bertugas di pos penjagaan Pulau Berhala, tepatnya di Dusun 4, Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai, juga turut melestarikan penyu yang menjadi salah satu satwa yang dilindungi. Bahkan, pelestarian ini mereka lakukan saat berpatroli di bibir pantai sembari melihat penyu bertelur untuk diamakan dan dikembangbiakkan agar tidak terjadi kepunahan. Akibatnya, mereka pun harus berebutan dengan biawak untuk mengamankan telur-telur penyu.

Sebagaimana yang diketahui, Pulau Berhala merupakan salah satu tempat berkembang biaknya penyu. Bahkan sudah jutaan tahun lalu penyu hidup dan berkembang biak di pulau terseut. Begitupun, kehidupan penyu terus berkurang disebabkan telur-telur dimakan biawak.

“Selain menjaga keamanan Pulau Berhala, kami juga menjaga telur-telur penyu agar tidak dimakan biawak,” ujar Serka Marinir Saeful, Senin (7/8/2017).

Meskipun dirinya baru 1 bulan bertugas di Pulau Berhala bersama rekan-rekannya sesama Marinir dan Yonif 126/KS, namun mereka tetap melakukan pelestarian penyu walaupun jarak tempuhnya 75 mil dari bibir pantai dan harus menempuh waktu 3 jam naik perahu.

“Di pulau ini cuma personel dan binatang-binatang seperti penyu, biawak, monyet dan hewan lainnya,” bilang Serka Seful.

Menurutnya, keberadaan penyu di tempat tugasnya yang baru, menjadi salah satu pusat perhatian mereka. Untuk bisa melihat penyu ke darat, mereka pun harus meluangkan waktu sampai tengah malam, karena hewan ini tengah malam baru naik ke darat.

“Biasanya tengah malam penyu naik ke darat untuk bertelur. Di situlah kami harus menyusuri bibir pantai untuk melihat dan menjaga telurnya supaya tidak dimakan biawak,” paparnya.

“(Biasanya) telur penyu kami ambil kemudian ditetaskan. Setelah berusia tiga bulan, baru kami lepas ke laut bebas,” terangnya.