MEDAN-Pemeritnah dan pelaku usaha berbeda pandangan dalam melihat kondisi ekonomi Indonesia. Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Ramli, mengatakan, perbedaan itu terjadi karena kedua belah pihak memakai kaca mata yang berbeda dalam melihat keadaan ekonomi tanah air, sehingga kesimpulannya berbeda pula.

"Pemerintah melihat hal ini secara makro, namun tidak bagi pelaku industri. Jokowi melihat dari pusat-pusat informasi mengenai pembangunan infrasruktur yang baik, dan hal ini akan diikuti oleh pertumbuhan ekonomi," kara Ramli di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Jalan Dr Mansur, Padang Bulan, Medan.

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ini, perencanaan dalam pembangunan untuk menyokong ekonomi yang dibuat oleh pemerintah juga tidak bersifat general. Karena masing-masing daerah memiliki masalah yang berbeda mengenai ekonomi.

“Hal ini lah yang membuat ada perbedaan pandapat antara pemerintah dan pelaku industri," papar Ramli.

Ia menawarkan kepada pemerintah dapat bekerja sama ataupun melibatkan perguruan tinggi menghadapi permasalahan ekonomi di setiap daerah yang tidak dapat digeneralisasikan.

"Pemerintah dalam hal ini Pemda itu punya keterbatasan jadi banyak masalah ekonomi yang tidak tercover oleh pemerintah daerah. Jadi cobalah beri kesempatan bagi perguruan tinggi untuk menyelesaikan permasalahan yang tak terjangkau, sehingga hingga permasalahan ekonomi di daerah dapat terselesaikan secara merata," tuturnya.