MEDAN - Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengaku belum mengetahui perihal adanya seorang pegawai honorer kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan, yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polda Sumut. Rina menyebutkan, dirinya tengah melaksanakan kunjungan kerja ke luar daerah.

"Saya belum dapat informasi karena sedang kunjungan kerja di Tanjungbalai. Nanti saya cek dulu," tulis Rina melalui pesan Aplikasi WhatsApp, Rabu (2/8/2017).

Senada dengan Rina, sejumlah pegawai di kantor BPN Medan saat ditanya terkait penangkapan ini seolah tertutup dan enggan memberikan informasi.

Mereka beralasan, orang yang ditangkap itu tidak dikenal, dan bukan pegawai di kantor BPN Medan.

"Siapa yang ditangkap. Mana ada pegawai yang ditangkap. Memang ada yang diamankan di depan tadi. Tapi bukan pegawai," ujar pegawai yang diketahui bernama Dody.

Dijelaskannya, yang diamankan itu merupakan calo dan ditangkap dari luar kantor BPN Medan.

Namun keterangan berbeda diperoleh dari seorang petugas keamanan di lokasi tersebut.
"Memang ada yang ditangkap tadi. Sepertinya honorer. Tapi dia ditangkap di warung pinggir jalan," kata sekuriti di areal kantor tersebut.

Diterangkannya, selain mengamankan orang tersebut, petugas juga membawa mobil Honda Brio miliknya.

"Belum jelas dia mengurus apa. Saya enggak tau. Namun yang jelas dia ditangkap di pinggir jalan," terangnya.

Informasi yang beredar, sebelum diboyong ke Mapolda Sumut, petugas juga membawa yang bersangkutan ke dalam kantor BPN Medan. Belum diketahui pasti apa yang dicari petugas ke dalam kantor tersebut.

Tidak hanya itu, dari tangan seorang yang diduga pegawai honorer itu, petugas Saber Pungli menyita sejumlah dokumen berkaitan dengan sertifikasi tanah.

Sebelumnya, Tim Saber Pungli Polda Sumut juga melakukan OTT di Kantor BPN Kabupaten Deliserdang pada Jumat, (10/2/2017) silam.

Pada OTT tersebut, polisi menetapkan Malthus Hutagalung, Kepala Seksi Survei, Pengukuran, dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten Deliserdang. Sementara delapan orang yang diamankan bersamanya hanya sebatas saksi.