MEDAN-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah selama ini sudah memiliki hubungan yang  cukup baik. Sehingga, hubungan ini diharapkan harus dilanjutkan, terutama dalam mendukung pembangunan di Sumatera Utara.

‘’Kami ajak Muhammadiyah mensukseskan pembangunan. Beri kritik membangun, masukan dan saran untuk Sumut lebih baik dan lebih paten ke depan,’’ ujar Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi pada silaturrahim Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut bersama UMSU, di gedung kampus pascasarjana UMSU, Jalan Denai Medan.

Hadir disitu, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto, anggota DPRD Sumut Aripay Tambunan, Rektor UMSU Agussani, Ketua PW Muhammadiyah Sumut Prof Hasyimsyah Nasution, pimpinan daerah Muhammadiyah se Sumut, pimpinan wilayah Aisyiyah, pimpinan wilayah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah juga pimpinan wilayah Pelajar Muhammadiyah dan undangan.

Gubsu Erry menyebutkan, Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, oleh karenanya kita pemerintah harus bergandengan tangan melakukan pembangunan dengan dukungan dari Muhammadiyah.

Lebih lanjut dikatakan Erry, hubungan Pemprov Sumut dan Muhammadiyah yang selama ini sudah cukup baik haruslah dilanjutkan. Sebab, banyak hal yang dapat dikerjasamakan bersama. “Kami sangat berharap Muhammadiyah bisa memberikan banyak masukkan kepada kami. Begitu juga pimpinan daerah Muhammadiyah di kabupaten/kota juga bisa memberikan masukkan kepada bupati dan walikota,” terang Erry.

Begitu juga sebaliknya, lanjut Erry, Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota di Sumut juga akan memberikan dukungan kepada Muhammadiyah, termasuk rencana Muhammadiyah untuk melakukan pembangunan kampus di Sampali, Deliserdang juga pembangunan gedung Dakwah Muhammadiyah di Jalan SM Raja Medan.

“Untuk pengembangan pembangunan kampus UMSU yang membutuhkan izin prinsip dan lainnya, nantinya melalui Bupati Deli Serdang, kita juga akan segera memprosesnya,” jelas Erry.

Dalam kesempatan itu, Erry juga mengatakan, selama ini kader Muhammadiyah di Sumut juga cukup banyak. Diharapkannya, kader Muhammadiyah dapat berperan di jajaran Pemprov Sumut dengan mengikuti lelang jabatan terbuka.

“Saat ini Pemprov Sumut sudah menggunakan mekanisme pengangkatan pejabat sesuai dengan mekanisme UU ASN. Kita lakukan dengan seleksi terbuka, tentunya harus mengikuti prosedur open bidding. Proses ini memang harus kita lewati, tapi saya yakin kader Muhammadiyah akan mampu mengikutinya,” ujar Erry.

Rektor UMSU, Agussani, mengatakan, pembangunan daerah tidak akan terlepas dari konsep akademisi. Kalau hal ini dilakukan di Sumut dirinya yakin semua program yang akan dijalankan Pemprov Sumut akan lebih baik.

“Hal ini tentu akan kita dorong, untuk bekerjasama saat ini kita sudah memiliki lembaga pendidikan tinggi dengan beberapa fakultas, tentu ini bisa disinergikan dengan Pemprov Sumut,” jelas Agussani.

Agussani berharap sinergitas itu tidak hanya sekadar lip service, melainkan pihak akademisi sebaiknya dilibatkan dari proses awal Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Apalagi di daerah lain, seperti Jakarta sudah melibatkan perguruan tinggi baik Negeri dan swasta dalam setiap pengambilan kebijakan pemerintah.

“Dengan begitu hasil pembangunan bisa diukur, mudah-mudahan dengan kehadiran Gubsu Tengku Erry Nuradi dalam kegiatan ini kita harapkan bisa mengubah cakrawala para pengambil kebijakan di Sumut untuk bersinergi dengan akademisi,” terang Agusssani sembari mengatakan kalau sinergitas ini tidak dilakukan maka yang terjadi di Sumut pemimpin hanya mempertahankan kekuasaan tapi tidak akan bermakna kepada pembangunan Sumut.

Di sisi lain, Ketua PW Muhammadiyah, Prof Hasyimsyah Nasution, memaparkan saat ini Muhammadiyah sudah terbentuk di 28 daerah di Sumut. PW Muhammadiyah Sumut juga sudah berencana untuk membangun gedung PW Muhammadiyah yang berada di Jalan SM Raja menjadi Gedung Dakwah yang direncanakan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp60 miliar.

“Gedung ini nantinya kita harapkan dapat menjadi pusat dakwah, pusat pelatihan dan pendidikan. Sehingga kita membutuhkan dukungan moral dan materiil. Kami berharap gedung ini nantinya dapat menjadi wadah tempat kita menitipkan generasi untuk menimba ilmu,” katanya.