SURABAYA - Rumah gadang sebagai tempat segala aktivitas orang Minang di Surabaya dan sekitarnya itu dibangun sejak tahun 1987. Rumah gadang itu berdiri di atas lahan seluas 3.500 meter persegi. Berdiri atas semua partisipasi orang Minang di berbagai tempat.

Peresmiannya ditandai dengan penekanan tombol sirene dan penandtanganan prasasti oleh Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang yang sekaligus sebagai Ketua Gebu Minang Pusat.

Sebagai masyarakat yang suka merantau, Oesman Sapta memuji tradisi itu. 

"Orang Minang merantau ke seluruh tempat di Indonesia bahkan dunia namun tak pernah bikin masalah. Orang Minang bisa menempatkan diri," ujarnya. 

"Orang Minang adalah orang yang cerdas," tambah Oso, begitu ia disapa. 

Lebih lanjut menurut Oso, dalam setiap tindakan orang Minang tak pernah melanggar hukum. "Ini bisa dilakukan karena orang Minang menggunakan hati nurani," tuturnya. 

Diharapkan Gebu Minang menjalankan aktivitasnya dengan menerapkan 5 S, yakni strategi, struktur, skill, sistem, serta speed and target. Dengan menggunakan 5 S maka kinerja organisasi bisa terukur. 

"Kita harus mengukur keberhasilan karena semua akan dipertanggungjawabkan pada ummat," ucapnya.

Dilihat dari sejarah bangsa sudah kontribusi orang Minang. "Orang Minang sejak dulu membangun bangsa," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Oesman mengajak seluruh masyarakat sedikit bicara banyak kerja. "Jangan terlalu banyak ngomong, mari kita bekerja," tegasnya.

Disampaikan, saat ini pemerintah tengah giat melakukan pembangunan. "Kita harus jujur mengakui pemimpin yang berbuat nyata," kata Oesman. ***