MEDAN - Kulit bawang yang selama ini kurang termanfaatkan dan terbuang sia-sia ternyata memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi untuk mencegah terbentuknya radikal bebas yang secara tidak langsung menghambat kerusakan sel, salah satunya sel hati. Hal ini diketahui sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) terhadap kulit bawang.

Dari penelitian itu juga mahasiswa UMSU ini juga menemukan pemberian ekstrak kulit bawang merah berpengaruh terhadap kadar fungsi hati.

Berkat temuan awal itu, Putra Diandro Utama Ritonga, Fajar Muhammad Nasution, M.Aulia Rahman dan M.Teguh Syahputra sukses meraih dana hibah pada Pekan Kreativitas Mahasiswa 2016 dari Kementerian Riset dan Teknologi untuk melakukan penelitian lanjutan.

"Hasil temuan mahasiswa ini akan sangat bermanfaat untuk masyarakat sebagai solusi alternatif terkait masalah kesehatan hati. Apalagi dewasa ini, persoalan penyakit organ hati semakin meningkat seperti perlemakan hati, hepatitis, sirosis hati, bahkan keganasan hati," ungkap dr.Hendra Sutysna, M.Biomed, yang bertindak selaku pembimbing, Sabtu (22/7/2017).

Dikatakannya, meningkatnya gangguan kesehatan hati karena pola hidup masyarakat yang kurang sehat, seperti meminum alkohol, penggunaan obat anti nyeri yang tidak sesuai indikasi dan berlebihan, serta lainnya. Tingginya aktifitas serta kurangnya melakukan kegiatan olahraga juga menjadi salah satu pemicu munculnya persoalan kesehatan organ hati.

Sementara saat ini, obat hati dari senyawa alami hanya obat Curcuma yaitu berasal dari Temulawak. Selebihnya, obat untuk penyakit hati merupakan obat-obatan sintetik seperti albumin, dan sebagainya.