LABUHANBATU - Labuhanbatu ternyata memiliki segudang potensi pariwisata yang dapat digali dan tentunya bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD). Untuk itu, Pemkab Labuhanbatu diminta lebih serius menggali potensi itu. Demikian dikatakan Ketua Komunitas Gerakan Masyarakat Labuhanbatu (GEMALA), Amin Wahyoedi Harahap, kepada GoSumut, Minggu (23/7/2017).

Menurut Amin, potensi pariwisata yang bisa digali pemerintah seperti halnya Tugu Juang 45 Ratauprapat yang terletak di Desa Lobusona, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, atau tepatnya di lereng bukit barisan.

"Kondisi bangunan dan lingkungannya saat ini sangat memprihatinkan, seolah-olah diterlantarkan. Begitupun beberapa pengurus harian komunitas Gemala sedang melakukan gotong-royong membersihkan bangunan dan rumput yang sudah menyemak di lokasi Tugu Juang 45," ungkapnya.

Dia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, melalui dinas terkait, dapat memberikan perhatiannya agar bangunan yang menyimpan segudang historis tersebut dapat terjaga kelestarian.

Menurut beberapa pakar, kata Amin, Tugu Juang 45 itu adalah tempat bagi para pahlawan terdahulu saat melakukan pertemuan untuk mengusir penjajah Belanda dan lokasi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lobusona salah satu bukti sejarah.

"Konon katanya adalah sebagai markas besar Belanda yang jaraknya tidak jauh dari bangunan Tugu Juang 45," jelasnya.

Selain bernilai historis, gedung juang itu terletak di lereng bukit barisan. Jika ditata dengan baik, tentunya akan memiliki nilai tambah untuk menambah wawasan sejarah dan penghasilan daerah.

"Peluang wisata di Tugu Juang 45 sangat bagus. Apalagi dengan adanya pemandangan bukit barisan cukup menarik jika areal tugu juang dijadikan lokasi wisata," tukas Amin.