MEDAN-Setelah berkutat dengan kinerja buruk, harga biji coklat atau kakao mulai menunjukkan grafik penguatan dalam sepekan terakhir.

 Saat ini, harganya mencapai US$ 1.944 per metrik ton (MT) dan menguat dibandingkan posisi pekan lalu yang sempat di bawah US$ 1.850 per MT.

Secara teknikal, harga kakao terus membentuk pola pergerakan yang harganya berbalik jika mendekati US$ 1.800 per MT.

"Setidaknya sejak Mei 2017, harga kakao sudah mencoba membentuk titik psikologis di level US$ 1.800 per MT. Meski tahun ini harganya sempat merangsek hingga US$ 2.100 per MT, tapi dalam waktu dekat, tren harganya akan berkisar dalam rentang US$ 1.800 hingga US$ 2.100 per MT," kata ekonom Sumut Gunawan Benjamin, di Medan.

Fundamental perdagangan kakao masih seputar tren permintaan dari Eropa dan Amerika Serikat (AS). Sejauh ini, memang diklaim ada peningkatan permintaan kakao di kedua benua tersebut.

Selain faktor iklim yang juga memberikan pengaruh terhadap pasokan di negara penghasil kakao yakni Ghana.

Gunawan mengatakan, ke depannya, tren pergerakan harga kakao tidak jauh berbeda dengan posisi saat ini. Kecuali memang ada sentimen dari permintaan yang terus melaju secara signifikan. Atau ada penurunan pada komponen pembentukan makanan coklat lainnya yang juga kerap mempengaruhi harga jual kakao.