MEDAN-Hari Ini puncak dari Seminar Nasional ke-8 Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (UNPRI) yang mengangkat tema “Entrepreneurship In The Digital Era”, di Selecta Royal Ballroom, Jalan Listrik Medan.

Di mana akan hadir para pembicara yang sukses memanfaatkan digital sebagai wadah memperluas usaha atau memperkenalkan hasil karya mereka kepada masyarakat luas.

Ketiga pembicara tersebut yakni Dennis Adishwara (Founder & CEO Layaria.com) yang juga aktor, produser dan director, Andri Rizki Putra (Founder of Yayasan Pemimpin Anak Bangsa) yang juga menjadi salah seorang Kick Andy Young Heroes 2015 dan terakhir Christopher Angkasa (Founder of Clapham Collective).

Dalam keterangan resminya Founder & CEO Layaria.com, Dennis Adishwara, mengatakan kalau besok dirinya akan bercerita mengenai kiat-kiat menjadi seorang startup yang sukses. Sebab tidak sedikit startup yang ada hanya sebatas untuk tampil eksis, bukan untuk membuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan sebaliknya.

"Banyak akhir-akhir ini keberadaan startup hanya untuk keren-kerenan. Gengsi diri meningkat karena di kartu nama tertulis CEO. Hal seperti ini yang luput dari pantauan sebenarnya. Tapi pada hakikatnya, anak muda ikut startup, untuk membangun sebuah perusahaan, memecehkan masalah yang ada di masyarakat. Mungkin dalam hal menggali potensi-potensi yang ada ditengah masyarakat dan pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan. Besok saya akan ceritakan semuanya bagaimana memulai untuk menjadi seorang startup berdasarkan pengalaman pribadi saya," ungkapnya saat menggelar pressconference di ruang serbaguna RS Royal Prima, Jumat (14/7).

Masih di tempat yang sama, Founder of Yayasan Pemimpin Anak Bangsa yang juga Kick Andy Young Heroes 2015, Andri Rizki Saputra, mengatakan menjadi seorang startup dapat memiliki banyak keuntungan. Salah satu contohnya adalah yang ia lakukan sekarang ini. Meskipun secara finansial tidak ada menerima keuntungan karena yayasan yang ia bina adalah non profit, namun secara sosial, ia berhasil memberikan ilmu secara gratis kepada anak-anak kurang mampu.

"Saya punya lima tempat binaan yang tersebar di seluruh Indonesia dan membawahi ribuaan anak didik serta ratusan pengajar, tidak menjadikan saya seorang yang harus disanjung-sanjung. Tetapi dengan keberhasilan sebagai seorang sosial enterpreneur, saya menerima benefit (keuntungan) yakni mendapatkan bea siswa sekolah di luar negeri. Teori yang saya dapatkan selama berdiskusi dengan masyarakat luas saya wujudkan dalam kegiatan yang real. Intinya never stop learning," ujarnya.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Ekonomi UNPRI, Cut Fitri Rostina SE MM, mengucapkan terimakasih kepada pembicara yang berkenan hadir pada acara besok. Pemaparan pengalaman para pembicara di acara besok akan sangat berarti bagi mahasiswa UNPRI dalam memulai sesuatu yang baru.

"Besok mahasiswa boleh bertanya kepada para pembicara bagaimana kiat-kiat untuk menjadi seorang startup yang sukses dengan memanfaatkan digital. Bukan cuma itu, mahasiswa bisa menjual hasil produk/karya mereka dan memaparkan bisnis plan mereka di depan umum. Bagi yang dianggap panitia memenuhi kriteria penilaian terbaik, akan kita berikan reward," terangnya.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi UNPRI, Hendry SE MM, berharap berakhirnya acara seminar "Entrepreneurship In The Digital Era", mahasiswa lulusan Fakultas Ekonomi UNPRI mampu menciptakan peluang usaha dan menyerap tenaga kerja. Dengan begitu, mahasiswa UNPRI telah berkontribusi kepada bangsa dan negara.