ASAHAN-Memang sadis dan kejam perlakuan pembunuhan terhadap korban Klara Sialagan dan Nursi Sirait tanpa mempunyai prikemanusian. Kepala keduanya dibantai dengan menggunakan balok saat sedang terlelap tidur.


Pembantaian pembunuhan itu seperti memukul binatang, kemudian tubuh korban dihujani tikaman pisau untuk menghabisi nyawanya. Polisi terpaksa menghadiahkan timah panas kepada ketiga pelaku.

Rudi Purba dan Ahmad Bukhori sama sekali tidak mempunyai peran, Namun pada saat menghabisi korbannya, Nardi Pasaribu yang memimpin pembunuhan. Sedangkan Nurasanah boru Siregar alias Cencen selaku otak pelaku saat dilakukan eksekusi tidak berada dilokasi kejadian untuk menghindari alibi.

Para pembunuh sadis ini datang kerumah korban, setelah dilakukan pengintaian selama seminggu terlebih dahulu. Setelah mengetahui kebiasaan kedua korban Klara dan Nursi, baru ketiga pelaku datang pada Senin (10/7/2017) sekira pukul 03.00 wib.

Nardi Pasaribu, Rudi Purba dan Ahmad Bukhori masuk melalui pintu samping rumah dan selanjutnya mencari kamar kedua korban tertidur. Setelah melihat kedua korban, tak hayal lagi, Rudi Purba yang membawa balok kayu berukuran 1 meter tersebut langsung secara membabi buta memukul kepala keduanya.

Bukan itu saja, setelah korban Klara dan Nursi terlihat tidak berdaya, Nardi dan Ahmad Bukhori datang langsung menghujamkan pisau ke tubuh kedua korban. Usai membunuh korbannya, ketiga pelaku mencari harta benda milik Klara dan Nursi. Namun tidak ditemukan benda berharga. Makanya sepeda motor dan HP yang saat itu berada didalam rumah langsung disikat.

Kanit Jahtanras Polres Asahan Ipda Khomaini saat dikonfirmasi membenarkan perlakuan pembunuhan para pelaku memang dikenal sadis. Kepala korban dipukul balok kayu dan tubuhnya ditikami pisau.

"Rudi yang memukul kepala kedua korban memakai balok kayu. Setelah ditinggalkan Rudi, kemudian datang Nardi dan Ahmad Bukhori menikami tubuh Klara dan Nursi tanpa ampun," jelas Khomaini terharu.