PALAS-Candi Sipamutung yang terletak di Desa Siparau, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas (Palas), merupakan bukti sejarah peradaban yang diperkirakan berdiri pada abad XI.

Candi yang dikelilingi oleh rangkaian perbukitan rendah tersebut terletak di dipinggir Sungai Barumun yang membelah dataran Palas berjarak sekitar 40 Km dari pusat ibukota Sibuhuan dan Kota Padangsidimpuan berjarak 70 Km.

Menuju lokasi candi, jalan aspal hanya sampai di Desa Binanga dan melewati jalan desa sepanjang tiga Km. Kemudian meniti jembatan gantung yang berada di atas sungai Barumun.



Komplek candi berjarak 250 meter dari pinggir aliran Sungai Barumun. Sekretaris Dispora dan Parawisata Palas Partaonan Siregar berpendapat , lokasi tersebut merupakan titik awal dari asal-usul manusia jaman dahulu memasuki wilayah Palas dan sekitarnya, karena pada saat itu perjalanan hanya dapat dilalui melalui jalur laut dan sungai.

Pendapat lain Sutan Banggor Harahap yang juga pemgamat Kebudayaan dan seniman daerah menuturkan, para leluhur memasuki Padanglawas melalui Laut Labuhan Bilik (Labusel) kemudian berangsur menuju Sungai Barumun dan menemukan Padanglawas sebagai tanah harapan.

Menurutnya ,melihat keadaan lokasi dari luar komplek candi, kemungkinan kawasan yang jadi perkampungan Desa Siparau dan didiami 160 KK tersebut, adalah bekas sebuah benteng yang juga tempat pemujaan, karena masih terdapat bekas dinding dari bahan tanah dan paret pembatas mengelilingi komplek candi candi diperkirakan seluas 100 hektar.

Hal ini sesuai dengan pendapat warga asli yang telah bertempat tinggal daerah itu sejak dari moyang mereka yang umumnya bermarga Harahap, Siregar, Hasibuan dan Daulay.

Sementara beberapa kalangan menyebut Candi Sipamutung merupakan satu-satunya candi yang didirikan umat Budha dan paling megah di antara candi yang terdapat di Palas. Umumnya didirikan umat Hindu.

Bentuk dan ukurannya terdiri dari sebuah biara induk menghadap ke timur dengan denah bujur sangkar berukuran 11 X 11 meter, tinggi 13 meter. terdiri dari bagian kaki, badan, dan atap.

Sedangkan di kedua sisinya terdapat 6 biaro yang lebih kecil, pada bagian bawahnya tersusun 16 buah stupa yang lebih kecil. Lima buah Biaro dari bata dan sebuah dari batu andesit.

Biaro-biaro yang terbuat dari bata adalah Biaro perwara di sebelah timur candi induk berbentuk mandapa berdenah segi empat berukuran 10,25 X 9,9 meter, tinggi 1,15 meter. Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter dengan pintu masuk sejenis gapura.

Camat Barumun Tengah Markiah menyebutkan, di daerah Kabupaten Padang Lawas dan berdekatan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara ( Paluta ) sedikitnya terdapat ,11 candi yang sebagian sudah dipugar yaitu Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III di Desa Portibi Paluta. Candi Tandihat I dan Tandihat II , Candi Manggis .

Candi Stopayan, Candi Paya, Candi Pulo, Candi Sangkilon di Palas. Namun popularitas candi Sipamutung yang menjadi pelengkap cagar budaya dan situs budaya keindahan alam Bumi Palas dan Paluta.