PALAS - Kendati harga jual tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas) belum juga naik, petani di daerah ini tetap merawat kebun sawitnya. "Memang, sampai sekarang, hasil panen sawit belum naik, karena masih musim trek buah sawit. Harga jualnya juga masih belum naik setelah lebaran ini," sebut Zulkarnaen, satu petani sawit di Kecamatan Sosa, Minggu (9/7/2017).

Tapi, lanjutnya, walaupun demikian, dirinya merasa perlu tetap melakukan perawatan kebun sawit, sebagai persiapan menjelang kenaikan produksi hasil buah sawit yang diprediksi akan terjadi pada bulan November nanti.

"Saat ini, di kebun sawit saya, sudah muncul buah-buah sawit muda. Makanya, kita perlu tetap merawat kebun sawit. Seperti meracun rumput, memberikan pupuk secara rutin. Agar di bulan November hasil produksi sawit kita bisa keluar maksimal," ujarnya.

Saat ini, jelas Zulkarnaen, dari seluas 4 hektare kebun sawitnya, minggu ini hasil panennya hanya 1,8 ton, dengan harga Rp 1.545/kg.

"Kalau normalnya, hasil panen sawit kita 3,5 ton sampai 4 ton. Tapi, sekarang, masih juga trek," ucapnya.

Dikatakannya, penurunan panen sawit petani di daerah ini pada musim trek bisa mencapai 50% sampai 70% dari kondisi panen normalnya.

Seperti yang dialami Syawaluddin Daulay, satu petani sawit di Desa Ujung Batu, mengaku, dari seluas 3 hektare kebun sawit miliknya, saat ini di musim trek, hasil panennya hanya 500 kg.

"Biasanya, hasil panen sawitnya bisa dapat 1,5 ton. Tapi, sekarang, kan masih trek. Makanya, saat ini kita perlu merawat kebun sawit. Meracun rumputnya atau memupuk," jawabnya.

Hal yang sama juga dialami oleh Darwin Siregar, petani sawit di Desa Aek Tinga.

"Dari selus 2 hektare kebun sawit saya, kemarin hasil panennya hanya 680 kg. Padahal biasanya bisa sampai 1,5 ton hasilnya," aku Darwin.

"Harga jual sawitnya juga belum naik setelah lebaran. Kemarin saya jual sawitnya Rp 1.545 perkilo. Memang penurunan hasil panen sawitnya di musim trek ini lebih dari 50%. Tapi, kebun sawit harus tetap dirawat lah, Bang," lanjut Darwin.