MEDAN - Sekretaris Kelompok Kerja (Pokja) Intelijen satgas saber pungli yang dipimpin Ipda Joy Sianipar beserta anggotanya, Bripka Edwart Sinulingga dan Bripka Ridwan Sidabukke melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simalungun, Senin (3/7/2017) siang. OTT tersebut dilakukan atas adanya laporan dari masyarakat kepada satgas saber pungli Polda Sumut tentang adanya pungutan liar (pungli) senilai Rp10 juta hingga Rp30 juta kepada para calon Aparat Sipil Negara (ASN) Tenaga Medis di Kabupaten Simalungun yang baru dilakukan pengangkatan dari Pegawai Tidak Tetap (PTT) menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Dalam OTT Itu, Tim Saber Pungli mengamankan Flora Boru Purba yang bekerja sebagai Pegawai Koperasi di Dinkes Simalungun (bukan PNS). Flora dipercayakan sebagai penerima uang pungli dari calon ASN sebanyak empat orang, yaitu Nova Melina Hutahaean (31) PTT Pengangkatan CPNS 2017 Puskesmas Panaitonga Simalungun, Pretty Boru Malau (33) PTT pengangkatan CPNS 2017 Panaitonga Simalungun, Maya Sidauruk (31) PTT pengangkatan CPNS 2017 Panaitonga Simalungun, Nora Damanik (34) PTTpengangkatan CPNS 2017 Panaitonga Simalungun).

Transaksi pungli dilakukan di ruang Sekretaris Dinkes Simalungun, Lukman Damanik yang saat itu tidak berada di tempat. Menurut keterangan Novelinda Silalahi (Pegawai honorer Dinkes Simalungun) bahwa Lukman Damanik sedang mengikuti rapat di DPRD Simalungun.

Tim dari satgas saber pungli menyuruh untuk mengunci ruang kerja Sekretaris Dinkes Simalungun, telah dilakukan pemeriksaan lanjutan pintu ruang kerja Sekretaris Dinas Kesehatan Kab. Simalungun Lukman Damanik dalam keadaan rusak (dicongkel) dan diduga Lukman Damanik melarikan diri.

Dari OTT tersebut disita barang bukti 1 amplop atas nama Juwita Herliyanti Hasibuan yang berisi uang Rp20 juta, 1 amplop atas nama Ferawati Br Silalahi yang berisi uang Rp20 juta, uang tunai Rp10 dengan tulisan Nova Meilina, 2 blok uang Rp20 tanpa nama, 1 amplop putih tanpa nama berisi uang Rp10.

Kemudian, 1 laptop merek Acer milik Flora Purba, tas tas ransel merek Acer milik Flora Purba, buah flash disk merek Toshiba 16 GB, 5 amplop kosong bertulisan nama calon ASN yang diduga bekas tempat uang, buku tulis berisi daftar nama setoran dan 5 unit Handphone.