ASAHAN - Dewi (15) warga Desa Teluk Kayu Putih, Kampung Kota Baru, Provinsi Jambi ini nyasar ke Kota Kisaran. Hanya berbekal ongkos bus dan beberapa helai pakaian di dalam kantongan plastik, dia nekat hanya untuk bertemu dengan neneknya, yang tidak diketahui nama maupun alamat yang jelas. “Gak tahu (nama nenek). Mamakku namanya Rumningsih, bapakku Suproyo. Tahun lalu aku sama mamak pernah ke tempat nenek, di Buntu Pane, pas mamak mau jual tanah warisan. Baru sekali tempat nenek, aku lahir di Jambi, abang sama kakakku yang lahir di kisaran,” jelas Dewi saat dikonfirmasi Minggu (2/7) di Mapolres Asahan.

Ditanya apa penyebab dirinya nekat kabur dari rumah, Dewi mengaku dirinya sakit hati terus-terusan menjadi korban amarah ayah kandungnya sendiri.

“Sejak ponakanku tinggal di rumah, bapak suka marahi aku kalo ponakanku nangis. Padahal semua udah kukerjai. Bantu bapak deres karet sampe kerja di rumah. Bapak buka kebun karet,” ucapnya sambil menangis.

Saat ponsel milik Dewi diperiksa, tak satupun tertera nomor telepon di hp Dewi selain nomor ponsel kakaknya, bernama Iin.

“Aku gak tahu kalo nomor kakak itu dah gak aktif lagi bang. Gak ada nomor karna aku gak ada kawan, kami tinggal di kebun,”papar Dewi.

Dewi juga enggan pulang ke kampungnya usai ditawarkan Kanit Tipikor Polres Asahan Iptu Rianto.

“Nama nenek gak tahu, alamat juga gak tahu, siapa siapa juga gak tahu. Jadi gimana dek ? Kalo dinaikkan ke bus mau?,” tanya Rianto dan langsung dijawab Dewi dengan menggelengkan kepalanya.

“Dia saya liat baru turun dari Intra tadi jam 12 siang di simpang beluru. Udah keliling kami di Buntu Pane nyari neneknya, tapi tak satupun mengaku kenal. Makanya kubawa ke sini pak,” jawab Edi, penarik betor yang menemani Dewi.

Akhirnya, usai ditawari Edi untuk tinggal di rumahnya, Dewi pun bersedia dan disaksikan langsung Iptu Rianto.

“Ya udah saya juga bersedia adek ini sementara tinggal di rumah. Yang penting orang bapak sudah menyaksikan kalo aku gak ada niat macam-macam sama adek ini. Hitung hitung ngawani istriku, karena anakku sudah nikah semua,” terang Edi sembari berlalu bersama Dewi meninggalkan Mapolres Asahan menuju ke rumahnya di Kelurahan Gambir Baru, Kisaran Timur.