MEDAN-Sebagai upaya percepatan peningkatan populasi ternak sapi dan kerbau bunting tahun 2017 di Sumatera Utara (Sumut), Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Perternakan Sumut telah menyiapkan sapi aseptor sebanyak 125.900 ekor. Dengan target yang akan bunting sebanyak 88.170 ekor.

"Sapi aseptor adalah ternak sapi betina produktif untuk dilakukan inseminasi buatan (IB). Dan, saat ini ada 125.900 ekor sapi yang siap untuk kita IB," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Dahler kepada wartawan, belum lama ini di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Medan.

Menurut Dahler, hingga akhir Mei 2017, realisasi IB yang telah dilakukan sebanyak 43.634 ekor dari 125.900 ekor sapi aseptor dan telah bunting sebanyak 15.372 ekor. "Dan yang sudah melahirkan sebanyak 8.186 ekor yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Sumut," jelasnya.

Untuk melakukan program IB tersebut, kata dia, Sumut telah memiliki sekitar 400 orang tenaga aseptor yang menyebar di seluruh kabupaten/kota terutama di sentra-sentra ternak di Sumut.

Tiap tenaga aseptor yang melakukan inseminasi diberi insentif sebanyak Rp 30.000 per ekor. "Total anggaran yang diberikan untuk insentif tenaga aseptor tahun 2017 berkisar Rp 9 miliar yang bersumber dari APBN 2017," ujar Dahler.

Lebih jauh dijelaskan Dahler, untuk mensukseskan program upaya khusus sapi/kerbau indukan wajib bunting (Upsus Siwab) di Sumut, Pemprovsu telah mengalokasikan dana melalui APBD untuk kegiatan penyebaran ternak sapi sebanyak 1.096 ekor yang diberikan untuk 137 kelompok.

Kemudian, ternak kerbau sebanyak 240 ekor untuk 30 kelompok, ternak kambing sebanyak 1.950 ekor untuk 65 kelompok dan ternak babi sebanyak 450 ekor untuk 18 kelompok.

"Pemprovsu juga menggunakan dana yang bersumber dari APBN untuk penyebaran ternak sapi sebanyak 80 ekor yang akan diberikan kepada lima kelompok, dan ternak kerbau sebanyak 14 ekor untuk satu kelompok," jelasnya.

Di samping itu, lanjut dia, juga dilakukan pengadaan hijauan pakan ternak sebanyak delapan juta stek rumput kinggrass serta pengadaan konsentrat sebanyak 772 ton.

"Untuk pengadaan atau pengembangan pakan hijauan rumput kinggrass akan dilakukan di sentra-sentra ternak seperti di Kabupaten Langkat, Serdang Bedagai, Deliserdang, Batubara dan Labuhanbatu. Ini dilakukan mengingat selama ini pengadaan pakan hijauan untuk ternak sapi menjadi masalah serius bagi peternak kita," jelas Dahler.

Melalui kegiatan upsus siwab ini kata Dahler, Sumut akan swasembada daging sapi pada tahun 2020, sehingga ketersediaan daging sapi akan tetap terjaga secara berkelanjutan dan kestabilan harga terpelihara.

"Kalau populasi sapi kita banyak tentu impor tidak perlu lagi kita lakukan dan yang penting lagi harga daging sapi bisa stabil terutama di saat hari-hari besar keagamaan," ucap Dahler.