MEDAN-Hingga 15 Juni 2017, realisasi serapan pupuk bersubsidi non urea di Sumatera Utara (Sumut) rata-rata sudah di atas 40%. Untuk pupuk subsidi jenis ZA misalnya, realisasinya sudah berkisar 48,36% atau 23.846 ton dari alokasi tahun 2017 sebanyak 49.319 ton.

Kemudian, realisasi untuk pupuk jenis SP-36 sebanyak 18.476 ton atau berkisar 59,09% dari total alokasi sebesar 45.165 ton. Sedangkan realisasi serapan pupuk NPK Phonska berkisar 48.965 ton atau berkisar 44,31% dari alokasi NPK tahun 2017 sebesar 110.500 ton.

"Itulah serapan pupuk subsidi yang telah kita distribusikan untuk memenuhi kebutuhan petani di Sumatera Utara sampai dengan 15 Juni 2017," kata Staf Pemasaran pupuk subsidi PT Petrokimia Gresik Sugianto kepada MedanBisnis, belum lama ini di Medan.

Menurut Sugianto, untuk beberapa daerah ada serapan pupuknya yang cukup tinggi seperti di Kabupaten Serdang Bedagai untuk pupuk ZA realisasinya mencapai 2.658 ton atau berkisar 41,21% dari alokasi setahun sebanyak 6.450 ton.

Untuk SP-36 realisasinya berkisar 2.559 ton atau berkisar 42,39% dari alokasi sebesar 6.035 ton dan realisasi NPK sebanyak 4.512 ton atau 47% dari total alokasi sebesar 9.600 ton.

Kabupaten lainnya adalah Simalungun, di mana realiasi serapan pupuk ZA nya sudah mencapai 54,20% atau 3.364 ton dari alokasi 6.207 ton, SP-36 berkisar 65,28% atau 3.3398 ton dari alokasi 5.205 ton dan NPK berkisar 42,51% atau 5.715 ton dari total alokasi 13.443 ton.

Begitu juga dengan Karo dan Dairi. Untuk kabupaten Karo kata Sugianto, realiasi serapan pupuk ZA nya per 15 Juni 2017 berkisar 43,68% atau 2.416 ton dari alokasi 5.531 ton, SP-36 berkisar 43,88% atau 2.242 ton dari alokasi 5.109 ton dan NPK berkisar 35,29% atau 3.882 ton dari alokasi 11.000 ton.

"Sedangkan untuk Kabupaten Dairi untuk pupuk subsidi jenis ZA realisasinya berkisar 45,63% atau 1.264 ton dari alokasi sebesar 2.770 ton. SP-36 berkisar 70,30% atau 2.282 ton dari alokasi sebesar 3.246 ton dan untuk NPK nya berkisar 49,42% atau 3.991 ton dari total alokasi sebesar 8.075 ton," jelas Sugianto.

Memang kata dia, beberapa bulan terakhir ada kendala dalam pendistribusian pupuk subsidi ke beberapa kabupaten di Sumut sehingga menyebabkan terjadinya kekosongan pupuk.

Tetapi, kekosongan itu kata dia, tidak berjalan lama karena pendistibusian langsung disalurkan begitu pupuk masuk ke gudang. "Kekosongan disebabkan proses pengapalan dari pabrik Petro ke Belawan dan pengemasan ke karung yang memakan waktu," kata Sugianto.

Sementara mengenai stok pupuk subsidi yang diproduksi oleh Petrokimia Gresik, menurut Staf Distribusi Center (DC) PT Petrokimia Gresik Nanang Transman mengatakan, per tanggal 20 Juni 2017 untuk jenis ZA sebanyak 25.640,374 ton. Kemudian pupuk SP-36 sebanyak 264,75 ton dan NPK Phonska sebanyak 25.366,127 ton.

"Inilah stok pupuk subsidi kita yang ada di gudang DC I Medan dan DC II Medan. Tetapi, ada rencana kedatangan kapal MV Vina Lines Fortuna dengan membawa pupuk SP-36 curah sebanyak 22.000 ton. Saat ini sedang antri muat dan estimasi tiba di Belawan Minggu, 2 Juli 2017," kata Nanang.

Kemudian rencana kedatangan kapal KM Berkah 99 dengan membawa pupuk NPK Phonska curah sebanyak 30.000 ton dan saat ini sedang muat. Estimasi kedatangan di Belawan juga Minggu, 2 Juli 2017.

"Jadi untuk saat ini, stok pupuk tidak ada masalah lagi. Mudah-mudahan selesai Lebaran, pupuk sudah dapat disalurkan atau didistribusikan sesuai kedatangan kapal yang mengangkut pupuk SP-36 dan NPK Phonska yang akan tiba tanggal 2 Juli mendatang," kata Nanang lagi.