MEDAN - Penyerangan terduga teroris di Medan terhadap petugas kepolisian diprediksi masih akan terjadi. Pasalnya, penyerangan dua terduga teroris yang menewaskan Ipda (anumerta) M Sigalingging menjadi inspirasi pelaku lainnya untuk melakukan aksi yang sama.

“Kenapa saya katakan teror akan kembali terjadi, cara pemikiran teroris ini begini. Ketika melihat temannya yang menggunakan pisau saja berhasil menghabisi seorang petugas, maka yang punya senjata api pastinya juga akan bertindak,” ungkap Ustad Khairul Ghazali, mantan teroris yang pernah ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri terkait kasus perampokan CIMB Niaga, Kamis (29/6/2017).

Dikatakan Ghazali, pelaku teror yang punya senjata api akan berpikir dirinya lebih lemah dari pelaku yang hanya menggunakan pisau dapur. Dengan demikian, pelaku teror yang punya senjata api akan bergerak melakukan tindakan yang lebih besar dari peristiwa sebelumnya.

“Ketika mereka melihat satu temannya mati dalam melakukan aksinya, ini akan menjadi seperti multi vitamin bagi pelaku lainnya. Mereka juga akan melakukan aksi balasan yang tak terduga-duga oleh aparat kita,” cetusnya.

Oleh sebab itu, sebut dia, pihak kepolisian khususnya Polda Sumut diharapkan untuk lebih waspada terhadap serangan susulan. Setiap momen dan waktu yang tak terduga-duga wajib diwaspadai semua pihak.

“Semua senjata yang mereka miliki akan digunakan untuk menyerang atau menghabisi orang yang berseberangan pemahamannya dan menghalangi tujuan mereka,” ujarnya.