MEDAN-Tokoh pemuda juga mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Muhammad Ari Sugarna menegaskan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tetap merupakan lembaga independen.

Menyikapi sebagian BEM yang menolak menyatakan dukung-mendukung terhadap kepada salah satu calon di Pilgubsu 2018 mendatang, patut diapresiasi.

Dalam beberapa pemberitaan media online memang ada judul menyebutkan BEM se-Sumut membulatkan tekad mendukung Tengku Erry. Namun isi beritanya tidak ada. Dalam isi berita hanya disebutkan mahasiswa yang membulatkan tekad. Jadi bukan BEM, hanya individu.

Ini jelas salah persepsi, seolah-olah BEM se-Sumut bermain politik dengan mendukung Gubsu Tengku Erry Nuradi. Beberapa media online juga terlalu vulgar membuat judul berita. ‘’Kami menyayangkan sensasi yang dibuat beberapa media online dengan membuat judul yang tidak nyambung dengan isinya,’’ ucap Ari kepada media di Medan.

Ari menjelaskan, yang mendukung Tengku Erry itu, komunitas atau elemen yang menamakan dirinya Pemuda Paten dan Mahasiswa Paten. Bukan atas nama lembaga BEM. Memang komunitas tersebut anggotanya juga ada dari pengurus BEM, Presma baik yang aktif maupun demisioner,’’ terang Ari.

Dalam acara berbuka puasa bersama Gubernur dengan mahasiswa beberapa hari yang lalu, ada dukungan yang diberikan oleh komunitas atau elemen yang menamakan Mahasisawa Paten dan Pemuda Paten. Komunitas ini juga beranggotakan dari mahasiswa yang hadir, terutama dari BEM, baik yang masih aktif maupun demisioner.

Dukungan untuk Sumatera Utara yang lebih paten ke depan ditandai dengan pembacaan deklarasi dari elemen Mahasiswa Paten dan Pemuda Paten. Mahasiswa Paten diketuai Indra Sakti Nasution (demisioner Ketua BEM Universitas Amir Hamzah) dan Bobby Purwadi (demisioner Ketua BEM Universitas Panca Budi) mengetuai Pemuda Paten.

Didalam elemen Pemuda dan Mahaiswa Paten juga ada beberapa anggota BEM yang memberikan dukungan secara pribadi tidak membawa lembaga BEM. ‘’Mereka hanya membawa nama Mahasiswa Paten dan Pemuda Paten,’’ jelas Ari.

Ari menambahkan kalau organisasi BEM adalah lembaga yang bebas dari politisasi akan tetapi pemimpin BEM atau ketua BEM boleh saja memilih pemikiran politik asal tidak membawa lembaga BEM ini. ‘’Senior-senior kami juga dulu mengajarkan ini. Jadi bantahan yang disampaikan beberapa ketua BEM sah-sah saja dan sudah tepat demi menjaga indepedensi lembaga BEM,’’ ucap Ari.

Untuk itu Ari berharap kepada adik-adik Ketua BEM agar terus kritis dan tetap menjaga indepedensi lembaga BEM dan juga jeli terhadap pemberitaan yang hoaks, seperti pesan Pak Gubernur Tengku Erry saat acara buka bersama.

‘’Acara berbuka puasa bersama Tengku Erry ini dilakukan sejak tujuh tahun yang lalu secara rutin. Pak Erry sangat dekat dengan mahasiswa, hingga silaturahmi tetap terjaga,’’ papar Ari.