SURABAYA - Suasana politik menjelang Pilkada serentak 2018 semakin menarik. Dari berbagai dinamika yang terjadi, suhu politik di sejumlah daerah kian menghangat, termasuk menuju perebutan Pilgub Jatim.

Untuk Jatim ini sudah pasti jika perebutan kursi "Jatim-1" nantinya akan menjadi lebih menarik karena adanya lebih dari satu calon. Wacana calon tunggal untuk Cagub Jatim sebagaimana dikemukakan pendukung Saifullah Yusuf, alias Gus Ipul, sudah gagal.

Gus Ipul, yang selama 10- tahun mendampingi Sukarwo sebagai Wagub Jatim, akan bersaing dengan La Nyalla Mahmud Mattalitti yang diusung oleh Partai Gerindra.

La Nyalla pertama kali menyampaikan kesiapannya maju sebagai bakal calon Gubernur Jatim, saat mengikuti acara Pemuda Pancasila di Kota Mojokerto, Jawa Timur, pekan lalu. Dia mengaku akan maju melalui jalur partai, kemungkinan yang alan didekati adalah Partai Gerindra.

Partai Gerindra langsung merespons niat La Nyalla tersebut. Apalagi, partai besutan Prabowo Subianto itu bertekad untuk mengusung calon sendiri.

Partai Gerindra ingin mencarikan penantang bagi Gus Ipul, satu-satunya nama yang menyatakan diri siap maju dan diusung Partai Kebangkitan Bangsa.

"Provinsi segede ini buat calon tunggal kurang tepat. Ada yang salah, kalau Jawa Timur hanya mengusung calon tunggal," kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Ferry Juliantono, di sela acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur di Surabaya, Senin (19/6) malam.

Ferry menghormati keinginan La Nyalla untuk maju di Pilgub Jatim nanti. Menurutnya, keberanian mantan Ketum PSSI itu untuk membangun Jawa Timur adalah hal penting. Selain itu, hadirnya La Nyalla juga membuka pintu bagi masyarakat untuk memilih banyak alternatif calon. "Biar enggak yang itu-itu saja," ujarnya.

Kemudian, dia menambahkan, sebetulnya Partai Gerindra juga menakar nama Khofifah Indar Parawansa untuk disiapkan sebagai penantang Gus Ipul. Namun, hingga kini, Menteri Sosial itu belum menunjukkan kepastian sikap maju. Dalam bayangan Ferry, Khofifah nantinya bisa dipasangkan dengan La Nyalla.

"Kalau Bu Khofifah bisa mendapatkan izin dari Presiden dan dipasangkan bersama Pak Nyalla, saya jamin menang. Soal siapa jadi gubernur dan wakil gubernurnya, nanti tergantung kesepakatan bersama," kata Ferry, yang dalam foto di atas bersama La Nyalla Mattalitti dan Gubernur Jatim Soekarwo

La Nyalla dikenal cukup dekat dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, yaitu sejak Pilpres 2009. Ia ikut membantu pemenangan pasangan Megawati-Prabowo (Mega-Pro), kemudian Pilpres 2014 ikut andil mendulang suara untuk pasangan Prabowo-Hatta.

"Oleh karena itu, saya datang ke sini gantian untuk memberi dukungan moril kepada Pak La Nyalla. Amanat Pak Prabowo juga bahwa jangan lupa terhadap jasa dan kebaikan orang yang telah membantu. Jadi saya ke sini sengaja hadir menguatkan dukungan Gerindra untuk Pak La Nyalla," katanya.

Selain itu, DPP Partai Gerindra mengaku sudah mempelajari 10 tahun kepemimpinan Soekarwo-Saifullah Yusuf sudah cukup berhasil memimpin Jatim, seperti masalah listrik, fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Kendati demikian, kata dia, dari hasil survei menyebutkan bahwa Jatim sekarang dan ke depan memiliki masalah serius, seperti pengendalian harga kebutuhan pokok karena ternyata inflasi tinggi, bahkan tidak terkendali.

Berikutnya, lanjut dia, rakyat Jatim butuh ketersediaan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran. "Dua masalah besar di Jawa Timur ini, menurut saya perlu sosok pak La Nyalla yang punya pengetahuan tentang ekonomi dari hulu hingga hilir," katanya. ***