JAKARTA - Tingkah aneh dilakukan oleh 'S' salah seorang warga asal Dusun Semalang, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Ia menyembunyikan Handphone (Telephone Celuler) dibungkus dengan pembalut di celana dalam yang dipakainya, saat membesuk suaminya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB, Banyuwangi.

Namun niatnya untuk mengelabuhi petugas nampaknya tak berjalan mulus. Petugas Lapas ternyata telah curiga melalui gelagat aneh yang ditunjukkan 'S'.

Benar saja, setelah berhasil memasuki pintu depan LP, S kemudian diperiksa oleh Sipir menggunakan metal detector. Dari pemeriksaan itu, petugas mengetahui adanya benda atau logam yang terdeteksi oleh alat tersebut.

"Setelah diperiksa menggunakan metal detector, alat itu bergetar. Ternyata setelah dikeluarkan ada handphone di dalam pembalut lengkap dengan chargernya," ungkap Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banyuwangi, Arimin, Sabtu (17/6/2017).

Padahal, kata Arimin, awalnya petugas merasa tak menyangka dengan kedatangan S. Karena S bersikap santai dan membalut tubuhnya dengan pakaian gamis panjang serta berkerudung.

"Handphone itu untuk suaminya F, agar bisa berkomunikasi dengan keluarga. Dia ditahan sejak Maret lalu, karena kasus tindak kekerasan. Tapi statusnya tahanan bukan narapidana," ungkapnya.

Dalam pemeriksaan, kata Arimin, petugas diperbolehkan melakukan pemeriksaan semua pengunjung. Termasuk tubuh hingga seluruh barang bawaan. Pemeriksaan juga disesuaikan dengan jenis kelamin pengunjung.

"Kebetulan, saat diperiksa yang memeriksa itu petugas wanita," terangnya.

Usai dilakukan pemeriksaan, pemilik handphone 'S' diperbolehkan pulang. Sedangkan suaminya juga dilakukan pengawasan serta penjagaan intensif dalam ruangan khusus.

"Kita antisipasi agar tahanan yang bersangkutan tidak menimbulkan hal negatif, sehingga kita tempatkan di lokasi yang aman," imbuhnya.

Sementara mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan lebih memperketat penjagaan di dalam Lapas. Bahkan, selama ramadan dan lebaran ini petugas Lapas akan ditambah.

"Lebaran kita tidak libur, ini cukup rawan. Karena biasanya justru digunakan kesempatan oleh para pengunjung," pungkasnya. ***