LANGKAT-Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan di sepanjang Jalan Tanjung Keriahan menuju Binjai persisnya di Desa Bandar Sakti, Kecamatan Serapit, Langkat hingga ke Desa Padang Cermin, Kecamatan Selesai, yang dilakukan oleh para preman terhadap para sopir truk terkesan adanya pembiaran.

Pasalnya, pihak pengusahan truk bersama para supir sudah beberapa kali mengadakan aksi unjuk rasa. Namun, pihak kepolisian dari daerah Langkat tidak ada yang terjun guna mengadakan pemantauan dan mengambil keterangan dari keluhan para supir.

Sementara itu, Kapolres Langkat AKBP Dede Rojudin menegaskan untuk menindaklanjuti persoalan tersebut. "Keluhan warga itu akan kita tindak lanjuti," ucap Kapolres Langkat secara singkat.

Seperti diketahui, pungutan liar yang dilakukan oleh para preman itu menurut para sopir truk sudah berlangsung lama, dan sedikitnya ada 18 titik. Persatu titik rata rata para supir harus membayar 3.000 sampai 10.000/truk.

Tidak hanya itu saja, para preman yang melakukan Pungli tersebut, tidak segan-segan untuk mengancam sopir dengan senjata tajam apabila tidak memberi uang kepada mereka.
Bahkan dengan kejadian unjuk rasa tersebut, sedikitnya dua truk menjadi korban pelemparan oleh okum yang tak bertanggung jawab hingga kaca depan truk tersebut pecah.

"Jelas kami keberatan, uang jalan kamipun minim. Masak kami harus membayar di setiap titik yang di jaga oleh mereka (preman) itu," ucap salah seorang supir truk yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Yang saya tau saja, sedikitnya ada dua truk yang sudah dipecahkan kacanya. Kami jadi takut untuk melintas," bebernya.

Para sopir juga meminta kepada aparat kepolisian untuk bertindak tegas kepada para preman yang melakukan pungutan liar tersebut. Tidak hanya itu, para sopir juga merasa terancam seandainya masih ada kutipan.

"Tidak hanya para supir, beberapa perusahaan angkutan juga enggan melintas seandainya masih ada pungutan liar," ucapnya sembari mengatakan, akibat banyaknya pengutipan secara liar, beberapa perusahan truk memarkirkan truknya karena sudah tidak sanggup untuk menjalankan usahanya.