KISARAN-Dengan keyakinan akan mendapat rejeki, Ade (22) bersama Ningsih (23) beranjak dari kampung mereka di Desa Sipule Pule Hessa Air Genting Kecamatan Air Batu Asahan.

Membawa sejumlah batang tebu, kedua gadis manis penjual es tebu ini menuju ke kota kisaran, menaikki angkutan kota.

Dengan sigap, kedua gadis yang mengaku duduk di bangku kuliah ini mempersiapkan dagangannya, dan bersiap menjamu pembeli ditengah teriknya cuaca di bukan Ramadhan kali ini.

Ditemui di lokasi mereka berjualan, disekitaran Terminal Madya Kisaran, Ade mengaku, dalam sehari, mereka bisa menghabiskan sedikitnya 33 batang tebu, dengan penghasilan kotor mencapai Rp 300 ribu.

“Kami beli sebatang Rp 1.000,- yang kecil yang besar Rp 2.000,-. Kalau di bulan puasa lebih banyak pembeli pak daripada di hari hari biasa,” ucap mahasiswi fakultas bahasa indonesia universitas asahan ini sembari tersenyum.

Senada dengan Ade, Ningsih mengaku penghasilan mereka dari berjualan es tebu cukup mengurangi biaya kuliah mereka.

“Alhamdulillah pak, selain bantu uang kuliah, hasil berjualan ini bisa bantu ekonomi keluarga. Saya hanya upahan, ini punya keluarga ade. Cukuplah bang,” ucapnya seraya enggan menyebut nominal yang didapatnya.