MEDAN-Sumatera Utara (Sumut) telah merealisasikan 212.845 hektare pertanaman jagung hingga April 2017. Capaian ini sudah berkisar 72,71% dari target tanam untuk Oktober 2016 hingga September 2017 seluas 302.922 hektare.

Pada periode yang sama, luas panen jagung di Sumut baru sekitar 5,56% atau 16.836 hektare dari target 302.922 hektare. Sementara produksinya sebanyak 109.386 ton.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut M Azhar Harahap mengatakan, pertanaman jagung terluas dicetak oleh Kabupaten Karo yakni 66.085 hektare.

"Capaian Karo sudah sekitar 77,19 persen dari target tanam di tahun 2017 ini. Selanjutnya, Simalungun seluas 31.769 hektare atau 43,6 persen dari target dan Deliserdang seluas 25.774 hektare atau 114,27 persen dari target 22.556 hektare," katanya di Medan.

Kabupaten/kota lain yang realisasi tanamnya terluas adalah Kabupaten Dairi berkisar 21.143 hektare (50,1%), Binjai seluas 20.146 hektare (43%) dan Langkat seluas 19.576 hektare (79,92%).

Untuk produksi, kata Azhar, tertinggi masih Kabupaten Karo sebanyak 39.716 ton dengan panen seluas 6.113 hektare. Lalu Dairi sebanyak 15.812 ton dengan luas panen mencapai 2.434 hektare dan Simalungun sebanyak 15.903 ton dengan luas panen 2.448 hektare.

Kabupaten berikutnya dengan produksi tertinggi yakni Kabupaten Deliserdang sebanyak 7.030 ton dengan panen seluas 1.082 hektare dan Langkat sebanyak 7.002 ton dengan luas panen mencapai 1.078 hektare.

Azhar mengatakan, pertanaman jagung di kabupaten/kota terus dikawal mengingat komoditi ini masuk target swasembada. Pihaknya pun sangat intens terkait realisasi tanam termasuk soal penambahan areal tanam di daearah-daerah yang sangat potensial untuk pertanaman jagung.

"Dengan upaya ini, target tanam, panen maupun produksi bisa tercapai," jelas Azhar.