TAPTENG-Hingga saat ini, judi jenis Togel dan Kim masih marak di Kabupaten Tapanuli Tengah. Judi togel dan kim yang kian marak ini, tentunya sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Beberapa warga mengaku, sekali membeli nomor ini, tiap hari hatinya selalu terpanggil untuk terus menerus membeli nomor togel atau kim.

Ketika diajak berbincang-bincang, salah seorang warga Rianto (nama disamarkan) mengaku, kalau dia adalah salah seorang penulis togel (penjual). Setiap hari ada puluhan hingga ratusan warga yang membeli nomor terhadap dirinya.

Dalam satu hari, Rianto mengaku bisa memperoleh omset 500 ribu hingga 1 juta setiap hari. Dari omset yang dia peroleh dirinya tidak memiliki gaji tetap, tapi mendapat persenan dari jumlah omset yang berhasil diraupnya. Tambahannya, kalau ada yang menang dia dikasih 20 ribu hinga ratusan.

“Lumayanlah bg, banyak yang datang membeli nomor. Kalau lagi rezeki, omset naik tentunya persenan untukku juga tambah, apalagi kalau ada yang menang saya dikasih uang lagi sebagai ucapan terimakasih. Disini ada beberapa bandar Togel bg, kalau saya sama pak Tarigan. Tapi ada lagi katanya bandar togel bermarga Sembiring. Dan saya tau, pak sembiring ini termasuk bandar yang sudah cukup lama pak. Dari dulu, pak sembiring terkenal bandar togel,” katanya.

Ketika ditanya apakah sang penjual tidak takut kalau ditangkap, Rianto malah tersenyum. “Kalau masalah takut, tentunya takutlah, tapikan ada jaminan dari bandar kita, kalau nanti ketangkap, kita diurus untuk cepat keluar. Bahkan, kalau bisa jangan sempat masuk sel, itulah jaminan yang dikasih sama saya. Makanya saya berani,” jelasnya.

Sementara, Ibu Lastri (43) warga Pandan mengaku, selama ini merasa resah dengan perjudian jenis Togel dan Kim. Akibat, judi ini setoran suaminya kerumah selalu kurang, karena suaminya sering menyisihkan uangnya untuk membeli nomor togel.

“Penghasilan suamiku tiap hari, hanya 50 ribunya. Karena mau masang togel, akhirnya yang disetor cuma 30 ribu. Dulu togel ini sempat mau berhenti, setoran suamiku bisa menetap 50 ribu, setelah saat ini kembali judi togel bebas, suamiku lebih sering dikedai kopi untuk membeli nomor,” akunya.

Ibu Lastri mengaku heran dengan Kapolres Tapteng, yang sampai saat ini tidak bisa memberantas judi togel dan kim di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Yang ditangkap hanya penjualnya saja, sementara Bandar togelnya mana pernah ditangkap. Saya sendiri heran, kenapa didaerah toba, judi jenis togel dan kim bisa berhenti, kenapa di Tapteng ini Kapolresnya tidak mampu. Saya rasa pak Kapolda perlu melakukan evaluasi terhadap Kapolres Tapteng ini,” tandasnya.