MEDAN-Anggaran pembangunan infrastruktur drainase dan jalan di Kota Medan disiapkan mencapai RP 1 triliun tahun 2017. Sayangnya, dana yang dipakai masih 3,97% dan belum ada pembangunan fisik hingga awal pertengahan tahun.

Serapan anggaran yang disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan Khairul Syahnan saat kunjungan kerja Komisi D DPRD Medan itu membuat anggota dewan terkejut.

Mengetahui hal ini, anggota DRPD Medan Beston Sinaga kaget. Seharusnya penggunaan anggaran sudah di atas 20 persen dan fisik pembangunan sudah kelihatan. "Saya pikir sudah 20%. Ini sudah bulan Juni, 3,9% tapi belum ada fisik, berarti hanya biaya gaji? Bagaimana pertanggungjawabannya," kata Anggota Komisi D Beston Sinaga.

Kesempatan itu juga mempertanyakan pengerjaan fisik Jalan Gereja di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan tahun anggaran 2016 yang tak kunjung selesai.

Godfried Effendi Lubis meminta proses tender dilaksanakan sesuai dengan prosedur. "Kita ingin prosedurnya sesuai dan pelaksanaannya juga tepat waktu," kata Godfried.

Kepala Dinas PU Khairul Syahnan mengakui, serapan anggaran masih sebatas administrasi, seperti proses lelang proyek, konsultan dan gaji pegawai.
Pengerjaan proyek dikerjakan setelah tahapan tender selesai. "Ada 138 yang sedang penandatanganan kontrak. Fisik proyek baru dapat dilihat sekitar September," katanya, tanpa merinci proyek-proyek yang akan penandatangan kontrak.

Kesempatan itu, Syahnan mengklaim bahwa perbaikan drainase pada 2016 sudah berdampak positif, meskipun masih ada banjir di beberapa titik. "Pembangunan drainase yang masih gantung seperti di Jalan Budi Luhur akan dilanjutkan. Sekarang sudah banyak bekurang titik banjir, contoh di Jalan Iskandar Muda, Hasanuddin, Nibung, dan Mataram," katanya.

Terpisah, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution di kantor Walikota Medan mengungkapkan, sudah 209 paket pekerjaan selesai lelang. Sebanyak 22 paket dalam proses tahapan lelang, dan 6 paket dalam proses verifikasi berkas. "Ya, itu data terbaru terhitung 5 Juni 2017. Jadi 209 paket ini siap untuk dilelangkan," kata Akhyar Nasution.

Ia mengatakan paling tidak usai lebaran seluruh pekerjaan fisik yang siap tender tersebut akan mulai dilaksanakan. "Kita khawatir karena ini mau mudik dan sebagainya, masyarakat terganggu dengan pembangunan. Kayaknya kita mulai dan maksimalkan setelah lebaran," katanya.

Politisi PDIP itu mengatakan adapun pekerjaan fisik tersebut adalah pembetonan/pemeliharaan jalan dan drainase. Usai lebaran, ada beberapa jalan yang akan dibeton seperti Jalan Gaperta (lanjutan pembetonan), Gatot Subroto, Aluminum I, Mandala By Pass (lanjutan). Berikutnya di pengaspalan di Jalan Laksana, Gedung Arca sampai Halat, Madong Lubis, Pattimura, dan Djamin Ginting simpang Jalan Nyak Makam.

Selanjutnya, Jalan Denai (pembetonan), Jl Krakatau (pembetonan), Bilal, pengaspalan Jalan Yos Sudarso (mulai Jalan Glugur sampai Brayan), pembetonan Jalan AH Hakim (mulai dari Jalan Wahidin sampai Jalan Sutrisno)."Ini beberapa pekerjaan yang perlu disegerakan," tegasnya.

Ia menjelaskan, Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum sudah menyeleksi prioritas pekerjaan yang akan dilakukan. Apalagi, imbuh Akhyar, pada tahun ini Pemko Medan sudah mengalokasikan hampir Rp1,1 triliun dari APBD untuk program infrastruktur. "Ya, itu semua sudah prioritas. Terutama mana yang selama ini menjadi keluhan masyarakat kita jawab dulu, serta secara teknis bisa dilaksanakan," katanya.

Mantan anggota DPRD Medan itu mengatakan Pemko Medan akan terus mengebut pekerjaan di 2017, apalagi hampir Rp1,1 triliun APBD telah digelontorkan untuk infrastruktur. "Artinya ada peningkatan. Di mana sebelumnya dari 194 paket lelang siap tender terhitung akhir Mei, kini sudah naik menjadi 209 paket. Ini akan terus menyusul sesuai dokumen yang diverifikasi Bagian Perlengkapan dan Layanan Pengadaan," jelasnya.