MEDAN-Cuaca dan suhu udara di Kota Medan dua minggu belakangan ini kerap berubah-ubah. Kondisi ini diyakini menjadi waktu yang tepat bagi nyamuk berkembang biak dan bertelur, terutama nyamuk jenis Aedes aegypti.

"Cuaca dan suhu udara yang tidak stabil ini dapat memicu perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Kepada masyarakat, tentu kami imbau tetap menjalankan hidup sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Usman Polita.

Dari laporan yang disampaikan anak buahnya, lanjut Usma, ada 495 penderita demam berdarah di Kota Medan. Kesemuanya itu tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Medan.

"Yang paling tinggi itu ada di Medan Johor, Medan Tuntungan dan Medan Selayang. Saya tidak ingat persis detail jumlahnya. Namun di sanalah yang paling tinggi," ungkap Usma.

Ia mengatakan, demam berdarah ini bisa menimpa siapa saja baik orangtua maupun anak-anak. Untuk itu, katanya, masyarakat harus tetap menerapkan 3 M, menguras, menutup dan mengubur.

"Kuras bak mandi agar air yang digunakan tetap dalam kondisi bersih.bkemudian, tutuplah tempat-tempat penyimpanan air. Lalu, kubur barang-barang yang tidak terpakai agar tidak menjadi sarang nyamuk," terang Usma.

Dalam kesempatan ini, Usma mengatakan meski jumlah penderita DBD mencapai 495 orang, namun jumlah itu lebih sedikit dari sebelumnya. Trend penderita DBD tahun ini cenderung menurun.