MEDAN-Gara-gara ketenangannya terganggu dengan kehadiran 3 pria bersenjata tak dikenal, puluhan kaum ibu dari Dusun V, Desa Cinta Dame, Kec Percut Seituan melakukan aksi demo ke Polsek Percut Seituan.

Mereka mendesak polisi segera menangkap tiga orang tak dikenal (OTK) itu, apalagi salah seorang pelaku mengancam akan menembak warga yang mempertanyakan keberadaannya.

Salah seorang warga menuturkan, peristiwa pengancaman itu berawal pada Rabu (31/5) sekira pukul 23.40 di depan rumah Sulen Sihombing selaku Kepala Dusun V Desa Cinta Dame. Saat itu, seorang pria berinisial By bersama tiga temannya mengendarai 2 sepedamotor dan distop oleh sejumlah warga yang saat itu sedang melaksanakan ronda siskamling. Petugas Siskamling bernama Tumpal Luster Purba ,30, yang mengenal By kemudian menyuruh keempat pria tersebut agar pulang.

Mengetahui dirinya distop, By turun dari sepedamotor sembari memompa senjata senapan anginnya mendekati Tumpal dan mengatakan akan menembak pelapor. Tiga lagi teman By yang membawa senapan angin juga siap siaga memompa senapan anginnya hingga membuat suasana makin ramai.

Untung saja, Kepala Dusun V Sulen Sihombing langsung melerai masalah tersebut sehingga By dan 3 OTK yang dibawanya itu bergegas beranjak namun saat hendak pergi, seorang pelaku yang diduga sedang mabuk melemparkan botol minuman keras ke halaman depan rumah Sulen Sihombing.

Pagi harinya, Kamis (1/6), Tumpal Lister Purba mendatangi Polsek Percut Seituan guna melapotkan aksi pengancaman dengan senapan angin tersebut karena diri merasa ketakutan dengan keberadaan 3 OTK yang dibawa oleh By tersebut.

Seorang warga menuturkan, keberadaan 3 OTK itu sangat mengganggu ketenangan warga apalagi ketiga OTK tersebut membawa senapan angin pada malam hari dan tidak dikenal seperti teroris.

"Kami menduga yang tiga orang lagi adalah teroris, apalagi ketiga pria itu tidak membawa KTP atau tanda pengenal lainnya, cuma saja mereka membawa senapan angin," ujar seorang ibu sembari memperlihatkan spanduk unjuk rasa yang terbuat dari kertas.

Kedatangan warga pendemo tersebut tanpa ada tanggapan dari petugas Polsek Percut Seituan bahkan tiba-tiba hujan deras turun sehingga warga membubatkan diri dan pulang ke rumahnya dengan penuh kecewa.