PADANGSIDIMPUAN - Meski 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila, namun Pemerintah Kota Padangsidimpuan, tidak menggelar upacara peringatan kelahiran Pancasila. Alasannya, pemerintah tidak mempunyai anggaran. Pantauan GoSumut di Stadion HM Nurdin Nasution, Kelurahan Pintu Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, tempat biasanya diselenggarakannya upacara peringatan hari-hari besar, terlihat sepi. Selain itu, kondisi yang sama juga terlihat di Alaman Bolak, Jalan Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Di tempat itu hanya ada kegiatan pasar kaget Ramadhan. Begitu juga di kantor wali kota terlihat lengang, tanpa aktivitas karena hari ini terjadwal libur.

Kegiatan upacara hanya diselenggarakan di sejumlah tempat seperti di Sekretariat DPC PDIP Kota Padangsidimpuan, Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Padangsidimpuan. Keduanya berada di Jalan Kenanga, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. Selain itu, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Kota Padangsidimpuan, Jalan Sutan Soripada Mulia, Kecamatan Padangsidimpuan Utara. SMA Negeri 1 dan 2, Jalan Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.

Kepala Bagian Humas Pemko Padangsidimpuan, Rahmat Irmansyah mengatakan, Pemko Padangsidimpuan nekat tidak menggelar upacara akibat tidak tersedianya anggaran di APBD Kota Padangsidimpuan.

"Menurut keterangan dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), anggarannya tidak ada, sehingga kita tidak dapat melaksanakan kegiatan itu," ujar Rahmat ketika dihubungi GoSumut melalui selulernya.

Menurut dia, untuk melaksanakan kegiatan itu, pemerintah membutuhkan biaya yang besar, karena harus sewa sound system (pengeras suara), teratak, anggota paskibraka dan lainnya. Menurutnya, pemerintah nasional menetapkan hari lahir Pancasila sangat mendadak, sehingga pemerintah tidak bisa menampung anggarannya.

Terpisah, Ketua DPRD Padangsidimpuan Taty Ariani Tambunan mengaku menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah karena tidak menggelar upacara peringatan hari lahir pancasila.

"Sangat disayangkan sekali, karena Pemko Padangsidimpuan tidak menggelar upacara peringatan hari lahir pancasila," sebutnya.

Alasan Pemko Padangsidimpuan, sebutnya, tidak rasional. Sebab, untuk pelaksanaan kegiatan itu tidak menghabiskan anggaran yang besar, bahkan tidak memiliki biaya. Menurutnya, Pemko Padangsidimpuan memiliki anggota paskibraka sendiri, sehingga tidak butuh biaya untuk melibatkan paskibraka dari luar.

"Pemerintah juga memiliki fasilitas untuk penunjang kegiatan, sehingga tidak perlu biaya yang besar,” tandasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, banyak makna yang terkandung dalam memperingati hari kelahiran Pancasila, salah satunya untuk mempererat rasa persaudaraan antar sesama umat beragama, suku. Apalagi di Padangsidimpuan, terdapat multi agama, sehingga peringatan tersebut dapat menimbulkan dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.