PADANGSIDIMPUAN-Rahmat Fauzi Pakpahan (3), warga Jalan SM Raja, Lingkungan VIII, Kelurahan Batunadua, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, ditemukan tewas di dalam parit irigasi Aek Siporda, tidak jauh dari rumahnya.

Warga di Jalan SM Raja, tepatnya di Lingkungan VIII, Kota Padangsidimpuan, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki tersangkut di ranting-ranting di dalam parit.

Adalah Nuan Harahap (36), warga yang menemukan korban sudah tidak bernyawa yang tersangkut di ranting ranting kayu di dalam parit. Melihat kejadian tersebut, Nuan langsung berteriak memberitau kepada warga setempat bahwa ada mayat di dalam parit.

Mendengar Nuan menjerit minta tolong, warga yang saat itu sedang menunggu buka puasa langsung mendatangi lokasi. Selanjutnya, warga langsung mencari keluarga korban dan menghubungi pihak kepolisian.

"Saya melihatnya tersangkut di ranting yang ada di dalam parit," ujarnya kepada wartawan ketika ditemui. Selanjutnya, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka, setelah pihak kepolisian datang ke lokasi.

Sementara itu, keterangan yang diperoleh dari tetangga korban, selesai hujan deras yang mengguyur kota Padangsidimpuan sore itu, korban bermain dipinggir parit menggunakan ember timba yang di ikat pake tali. Akibat ember tersebut berat dan terisi air, akhirnya korban tercebur ke dalam parit dan ikut terbawa arus air.

Korban merupakan anak dari pasangan Ramadhan Pakpahan (33) dan Devi Ritonga (30). Menurut informasi dari warga setempat, ibu korban sempat merasa kehilangan, karena korban tidak kunjung pulang ke rumah. Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Zul Effendi mengatakan, sebelum ditemukan tewas, diduga korban bermain di sekitar parit.

"Kemungkinan korban terjatuh dan tidak bisa menyelamatkan diri," ujarnya.