MEDAN-Rudi Armaya (40) penduduk Jalan Nusantara, Desa Bandar Klippa Percut Seituan mendatangi Markas Kepolisian Sektor Percut Seituan. Pasalnya, ia babakbelur setelah dikeroyok oleh puluhan preman saat sedang menjaga parkir di depan Bank BNI Jalan Besar Tembung, Percut Seituan.

Informasi diperoleh GoSumut dari keterangan rekan korban di Mapolsek Percut, pengeroyokan itu terjadi saat korban melihat Ahmad Reza (34) warga Jalan Besar Tembung, Percut Seituan terlibat cekcok mulut dengan puluhan pria yang mendatanginya. Melihat pertengkaran itu, korban mencoba melerai. Namun puluhan preman tersebut tidak terima dan menghajar korban hingga babakbelur.

"Tadi mereka datang menghampiri ku dan menanyakan ngapain aku di sini, terus kami bertengkar. Datang bang Rudi (korban) mau memisah malah dia yang dipukuli mereka," kata Reza.

Akibatnya, hidung korban mengeluarkan darah. Tidak senang korban melaporkan pengeroyokan itu ke Polsek Percut Seituan sesuai tanda bukti lapor STTPL 1215 / K / 2017 /SPKT Percut.

Semantara, korban sendiri berharap pihak kepolisian memperoses laporannya agar para pelaku penganiayaan dapat segera ditangkap.

Senada dengan itu, warga Tembung menyebutkan, seringnya terjadi pertikaian dipicu gara- gara lahan parkir ini semua karena Camat Percut Seituan T M Zaki Aufa tidak dapat menjaga Kecamatan Percut menjadi kondusif.

"Ini gara gara Camat percut yang tidak bisa menjaga warganya menjadi aman dan kondusif. Ini kan karena camat yang berpihak kepada pihak Indra Surya Nasution mengenai parkir di Kecamatan Percut Seituan ini. Kalau adil tidak akan ada kericuhan lagi di sini. Gara-gara camatnya semua ribut karena parkir, " beber seorang warga yang enggan menyebutkan namanya.